GenPI.co - Perusahaan minuman Coca-Cola Indonesia membangun embung Grigak di Gunung Kidul, Yogyakarta.
Embung tersebut berfungsi sebagai tadah hujan untuk memenuhi air di kawasan pantai Grigak.
Hal itu sebagai strategi global holistik untuk 2030 untuk mencapai ketersediaan air, baik bagi bisnisnya maupun bagi masyarakat.
Adapun embung tadah hujan seluas 1 hektare ini mulai dibangun pada bulan Maret 2020 dan diresmikan pada Mei lalu.
Director of Public Affairs, Communications and Sustainability of PT Coca-Cola Indonesia dan Ketua Pelaksana CCFI Triyono Prijosoesilo menjelaskan pembangunan embung ini menjadi salah satu Community Water Program, untuk mempertahankan kelestarian air dan lingkungan.
"Fokus pada pengelolaan air baik membangun embung, ada pembangunan sumur resapan dan biopori, kami bisa mengembalikan air yang kami gunakan,” ucapnya dalam jumpa pers online, Selasa (31/8/2021).
Saat ini sudah ada tujuh embung yang dibangun di berbagai daerah di Jawa dan NTT. Embung-embung tersebut telah berhasil mengairi 140 hektare lahan saat musim kemarau, dan menjaga kebutuhan air.
"Kami cukup terbuka berbagai macam metode terkait bagaimana mengelola air dan mengembalikan air dan kepada masyarakat dan untuk menjaga air tanah," ujarnya.
Dengan pembangunan embung tadah hujan, Triyono berharap dapat menjawab berbagai persoalan, khususnya akses air bersih bagi masyarakat lokal.
“Termasuk membantu menyediakan air bersih yang memadai khususnya untuk pertanian, serta memberikan manfaat ekonomi jangka panjang,” ucapnya.
Dia mengatakan jika nantinya berdampak pada timbulnya pariwisata di dekat lokasi, menurutnya hal itu menjadi nilai plus bagi para penduduk sekitar.
“Kami turut senang telah ikut berperan," tambahnya. (*)
Coca-Cola Indonesia membangun embung Grigak di Gunung Kidul, Yogyakarta (foto: Coca-Cola)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News