GenPI.co - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo geram atas pencemaran yang terjadi di aliran Sungai Bengawan Solo akibat limbah industri pengolahan ciu.
Menurutnya, pencemaran yang terjadi sudah keterlaluan sehingga perlu dilakukan tindakan tegas.
"Menurut saya ini sudah kebangetan karena tidak hanya area di Blora, di Solo juga kena. Jadi sebenarnya ini yang hari ini coba kami cari," ujar dia dalam keterangannya di Semarang, Kamis (9/9/2021).
Ganjar mengungkapkan modus pencemaran Sungai Bengawan Solo kali ini juga masih sama dengan kasus sebelumnya yakni membuang kotoran atau limbah pengolahan alkohol di sekitar Blora.
Pemprov Jateng saat ini juga sudah berkoordinasi dengan kepolisian untuk melakukan tindakan tegas terkait kasus tersebut karena pihak yang membuang limbah pengolahan ciu tersebut dinilai sudah menantang pemerintah, terlebih sudah pernah diberikan teguran keras.
"Sudah dicek, langsung rapat virtual tadi dengan Kementerian LHK. Tentu saja tim lokal sudah turun, tim nasional juga turun, nanti kami akan proses, kami akan cari," tegas Ganjar.
Sebagai informasi tambahan, tim khusus dari Pemprov Jateng kini telah diturunkan untuk melakukan pengecekan dan observasi terkait air Sungai Bengawan Solo yang berwarna keruh.
Observasi itu dilakukan setelah Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM) Solo menghentikan pengolahan air di Pos Semanggi, Pasar Kliwon, Solo, karena air sungai terindikasi tercemar limbah ciu, pada hari Selasa (7/9/2021) lalu.
Adapun, kasus pencemaran limbah ciu di aliran Sungai Bengawan Solo juga pernah terjadi pada 2019 lalu.
Kala itu pencemaran bersumber dari limbah industri pengolahan ciu di sekitar hulu sungai.(antara/jpnn)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News