GenPI.co - Seluruh guru honorer yang mengajar di sekolah negeri dan menjadi peserta seleksi kompetensi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) guru tahap 1 telah selesai mengikuti tes kompetensi.
Penyelenggaraan tes seleksi kompetensi PPPK guru tahap 1 diselenggarakan pada tanggal 13-17 September 2021.
Kini, para guru honorer tersebut gencar bergerak melakukan lobi.
Adapun tujuan utama mereka adalah untuk mendapatkan kebijakan khusus dari pemerintah, agar bisa lulus PPPK guru 2021.
"Kami sudah bertemu dengan para pejabat Dinas Pendidikan Kota Palembang memohon agar ada pertimbangan khusus bagi guru honorer yang masa pengabdiannya panjang," kata Ketua Solidaritas Nasional Wiyatabakti Indonesia (SNWI) Sumatera Selatan Susi Maryani kepada JPNN.com, Sabtu (18/9/2021).
Dia mengatakan, dalam silaturahmi dengan Kadisdik Palembang Ahmad Zulinto, Kabid GTK Sumsel Emzen, dan Pembina Forum Honorer Huru dan Tendik SNWI Sumsel ( Wakil III PGRI Sumsel) Syahrial, disampaikan beberapa aspirasi guru honorer yang mengikuti tes PPPK guru.
Terdapat empat hal yang diajukan yaitu sebagai berikut,
1. Berharap passing grade kompetensi teknis diturunkan menjadi kisaran 240 sampai 280.
2. Mengusulkan penambahan afirmasi kepada guru honorer K2 yang semua 10 persen atau 50 poin ditambah menjadi 25 persen atau 125 poin.
3. Afirmasi kepada guru honorer usia 35 yang mulanya 15 persen atau 75 poin, agar ditambah menjadi 30 persen atau 150 poin
4. Untuk afirmasi kepada guru honorer yang sudah mempunyai NUPT (Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan) mendapat tambahan afirmasi 10 sampai 30 persen tergantung lama mereka mengabdi.
Adapun empat aspirasi tersebut disampaikan langsung Susi Maryani, Wakil Ketua SNWI Eka Kurniawati, Bendahara SNWI Pipin Cahaya, Maya Shinta selaku humas SNWI, Winarsih dan Siti Marfuatun anggota SNWI. (*/JPNN)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News