GenPI.co - Epidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman, meminta masyarakat agar tidak terlalu euforia merayakan penurunan risiko penyebaran Covid-19 di Indonesia.
Dia mengingatkan masyarakat untuk waspada karena mungkin bisa ada ancaman Covid-19 gelombang ketiga.
"Masyarakat dan pemerintah harus tetap mewaspadai bahaya ancaman Covid-19 gelombang ketiga," ujar dia dalam keterangannya, Kamis (23/9/2021) kemarin.
Dicky menyarankan semua elemen masyarakat menghindari kegiatan yang berpotensi terjadinya penularan kasus Covid-19.
"Prokes itu dalam satu kegiatan bukanlah jaminan. Penerapan prokes akan berfungsi efektif jika data-data sudah kuat. Apalagi jika data dan indikator masih lemah, maka risiko lonjakan kasus akan terbuka lebar," jelasnya.
Dicky lantas memberikan contoh temuan klaster baru Covid-19 saat pembelajaran tatap muka (PTM) di Jawa Tengah.
Ditambah kini mal dan tempat umum telah dibuka sehingga bisa saja terjadi gelombang penyebaran Covid-19 selanjutnya.
Sementara, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Profesor Wiku Adisasmito menambahkan bahwa vaksinasi Covid-19 tidak dapat menjadi satu-satunya pertahanan kuat dalam menghadapi pandemi.
"Belajar dari berbagai negara yang sudah mencapai vaksinasi pertama 70 persen, tetapi lonjakan kasus tetap masih terjadi. Oleh karena itu, jangan berpuas diri dan merasa aman hanya dengan vaksin," tegas dia.
Terpenting, dalam mencegah penyebaran kasus Covid-19 perlu bersatu dengan terus mentaati protokol kesehatan, serta menghindari tempat-tempat yang berkerumun.(antara/mcr17/jpnn)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News