Hewan reptil Tak Perlu Ditakuti, Apalagi Dibunuh

26 September 2021 21:50

GenPI.co - Suatu perkumpulan terbentuk dengan berbagai alasan, salah satunya memiliki kesamaan hobi seperti Komunitas Reptilia Surabaya.

Komunitas Reptilia Surabaya terbentuk pada 2006 untuk mewadahi para pecinta reptil di Surabaya.

Menurut anggota Komunitas Reptilia Surabaya Andreanto Surya Putra, pemilihan nama komunitas didasari langsung oleh kegiatan dan kesamaan hobi yang dimiliki para anggotanya.

BACA JUGA:  Kegiatan Komunitas Covid Ranger Sangat Mulia

“Jadi, komunitas ini mewadahi masyarakat Surabaya yang memiliki hobi memelihara reptil,” ujar pria yang akrab disapa Andre itu kepada GenPI.co, Minggu (26/9).

Andre mengatakan bahwa tidak ada syarat khusus untuk menjadi anggota Komunitas Reptilia Surabaya.

BACA JUGA:  Pernyataan Amien Rais Menggelegar, Rezim Jokowi Menakutkan

“Yang jelas, dia warga Surabaya dan sekitarnya serta memiliki kecintaan khusus pada hewan reptil,” katanya.

Pria 26 tahun itu memaparkan bahwa komunitas pecinta reptil di Surabaya ada beberapa jumlahnya.

BACA JUGA:  Komunitas Aerox, Salam Kompak Selalu

Sementara itu, anggota Komunitas Reptilia Surabaya memiliki anggota sekitar 60-70 orang.

“Namun, bisa bertambah dan berkurang dalam waktu dekat ini,” paparnya.

Keunikan dari komunitas ini adalah dari jenis hewan yang dipelihara oleh para anggotanya.

“Orang biasanya takut dengan reptil, tapi ini justru kami pelihara,” ungkapnya.

Andre menuturkan bahwa kegiatan rutin komunitasnya adalah melakukan gathering tiap minggu dan sosialisasi perihal reptil ke masyarakat, khususnya ular.

“Kami pun rutin ikut event tahunan reptil,” tuturnya.

Menurut alumnus Unair itu, Komunitas Reptilia Surabaya berencana untuk selalu melakukan sosialisasi kepada masyarakat bahwa hewan reptil tak seharusnya ditakuti dan dibunuh.

“Reptil juga bisa jadi hewan peliharaan yang menggemaskan dan lucu, apalagi reptil bisa menjaga keseimbangan lingkungan, khususnya di dalam rantai makanan,” paparnya.

Selain itu, anggota Komunitas Reptilia Surabaya juga tidak memelihara reptil yang dilindungi. Anggota Komunitas Reptilia Surabaya bahkan juga melakukan ternak reptil.

“Untuk hasilnya, selain kami jual kembali ke para pencinta reptil, kami juga lepaskan mereka ke alam liar. Contohnya, kemarin kami melepaskan varanus (biawak) ke Hutan Mangrove Surabaya,” ungkapnya.

Andre sendiri mengaku memelihara beberapa jenis reptil, salah satunya buaya yang diberi nama Meily.

“Meily dulu aku beli, karena pada 2007 masih diperdagangkan dengan bebas. Namun, Meily sudah kuserahkan ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) pada Maret 2021,” pungkasnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co