Berakhir Ricuh, Demo BEM Diwarnai Tindakan Represif Aparat

27 September 2021 16:48

GenPI.co - Buntut dari aksi demonstrasi oleh Aliansi BEM Seluruh Indonesia (BEM SI) di depan kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berakhir ricuh pada Senin, 27 September 2021.

Aparat kepolisian terpaksa melakukan tindakan represif untuk menghadang mahasiswa yang mencoba menerobos barikade polisi.

Berdasarkan pantauan GenPI.co, hingga waktu menunjukkan pukul 15.00 WIB, pihak mahasiswa masih rapi berkumpul di samping kiri Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

BACA JUGA:  Demo BEM SI Makin Besar, Begini Ucapan Refly Harun

"Represifnya luar biasa, ada yang didorong, dipukul, dan dijambak. Katanya mengayomi tapi represif," ujar salah satu mahasiswa yang berbicara di atas mobil bertoa.

Di sisi lain, Koordinator Pusat BEM SI Nofrian Fadil Akbar mengecam tindakan represif dari pihak aparat kepolisian tersebut.

BACA JUGA:  Demonstrasi BEM SI: Mahasiswa Beri Polisi Waktu 10 Menit

"Kami sangat mengecam tindakan represif yang dilakukan oleh aparst kepolisian. Karena kami juga sudah menggunakan cara yang rasional, diskusi, dan lobi yang kami sampaikan kepada pihak kepolisian," ujar Akbar kepada GenPI.co.

Kendati demikian, menurut Akbar, hari ini pihak kepolisian tidak kooperatif dengan apa yang mahasiswa sampaikan. 

"Kami tidak muluk-muluk, ketika tidak ada salah satu pimpinan KPK yang hadir menemui kami, kami minta aksinya di depan gedung KPK. Tapi ini sudah berjarak 200meter dari gedung KPK kami masih dibatasi," tandasnya.

Di sisi lain, Aparat kepolisian memperketat penjagaan Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Jalan Setiabudi, Jakarta Selatan. 

Tidak hanya itu, aparat kepolisian juga menyiapkan 2 mobil watercanon di depan gedung.

Penjagaan tersebut dilakukan demi mengawasi aksi demonstrasi yang dilakukan oleh Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) dan Gerakan Selamatkan KPK (GASAK).

"Kami melaksanakan kegiatan pengamanan di area KPK terkait ada pemberitaan ada giat penyampaian pendapat di muka umum teman-teman dari beberapa elemen,” ujar Wakapolres Metro Jakarta Selatan AKBP Antonius Agus Rahmanto kepada Wartawan, Senin (27/9).

Seperti diketahui, pihak mahasiswa bertujuan untuk menyuarakan pendapatnya di depan Gedung KPK terkait pemecatan 56 pegawai antirasuah yang akan berlangsung 30 September mendatang.

Tidak hanya itu, mahasiswa juga meminta KPK untuk menjaga marwahnya yang independen.

Pihak BEM SI juga meminta segala pihak yang tidak berkepentingan untuk tidak ikut dalam barisan demi mencegak tindakan provokasi masuk.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Hafid Arsyid Reporter: Panji

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co