Risma Marah, Pengamat Desak Segera Periksakan Kesehatan

04 Oktober 2021 18:15

GenPI.co - Pengamat politik Ubedilah Badrun menyoroti sikap Menteri Sosial Tri Rismaharini yang marah-marah dalam rapat bansos bersama pejabat Provinsi Gorontalo.

“Marah adalah ekspresi subyektif yang bersifat individual (karakteristik temperamental), bukan instrumen birokrasi apalagi sengaja dipublikasi atau dibiarkan dikonsumsi publik,” ujar Ubedilah kepada GenPI.co, Senin (3/10).

Menurut Ubedilah, sikap Menteri Sosial Risma tidak profesional karena acap kali menyemprot bawahannya. Terlebih lagi, perilaku tersebut dilakukan di hadapan publik.

BACA JUGA:  Risma Marah-Marah, Refly Harun Ikut Angkat Suara

“Jadi ketika seorang Menteri memarahi anak buahnya dan disebarkan ke publik  itu menunjukan perilaku elit birokrasi yang tidak memegang prinsip-prinsip birokrasi profesional,” katanya.

Bukan tanpa alasan, menurut Ubedilah, ada sebuah ikatan antara atasan dan bawahan yang menghubungkan satu sama lain dalam kerja profesional.

BACA JUGA:  Menteri Risma Marah, Peneliti: Harus Ada Teguran dari Presiden

“Dalam perspektif politik pemerintahan hubungan antara kuasa birokrasi (menteri) dengan abdi birokrasi (pegawai) adalah hubungan profesional,” ujar Ubedilah.

Sementara itu, Direktur Political and Public Policy Studies (P3S) Jerry Massie mengatakan bahwa sosok menteri sosial selalu identik dengan iba dan belas kasihan.

Oleh sebab itu, dirinya menyangkan sikap Risma yang terkesan gusar dan geram saat tengah menghadapi sebuah permasalahan.

Menurutnya, ada perbedaan yang jelas antara marah dan pemarah. Jerry menjelaskan bahwa pemarah merupakan sikap yang tak pernah tahu tempat.

"Kalau marah tak mungkin di umbar ke publik. Seharusnya dia jadi peramah bukan pemarah," imbuhnya.

Menurut Jerry, seharusnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegur mentero Risma yang acap kali menggunakan emosinya saat menyelesaikan sebuah masalah.

Tidak hanya itu, dirinya juga menilai menteri Risma perlu memeriksakan diri ke dokter psikologis agar diketahui sebab musabab dirinya marah.

“Kalau tak di liput media dan tak di ambil gambar sepertinya dia tidak marah. Maaf, beliau perlu memeriksakan diri ke dokter psikologis untuk tanya kenapa marah-marah melulu,” tandasnya.(*) 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Hafid Arsyid Reporter: Panji

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co