GenPI.co - Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Yusuf Rendy Manilet menanggapi polemik Formula E yang akan digelar di Jakarta.
Menurutnya, Pemprov DKI perlu mengkaji ulang tentang keuntungan dari gelaran ajang mobil balap listrik itu.
"Untuk menjaring pengunjung dari luar negeri, cukup sulit di tengah pandemi Covid-19. Hal itu jelas memengaruhi pendapatan dari Formula E," ucap Yusuf kepada GenPI.co, Sabtu (9/10/2021).
Yusuf mengasumsikan pengeluaran Pemprov DKI Jakarta harus lebih ditekan untuk pendapatan yang lebih jelas.
Sebab, berdasarkan data Pemprov DKI, Formula E telah menghabiskan dana sekitar RP 500 miliar.
"Dengan dana segitu, diasumsikan jika harga tiket sekitar Rp 70 juta, itu perlu delapan ribu pengunjung untuk balik modal," jelasnya.
Di samping itu, Yusuf merasa potensi pengunjung dari dalam negeri cukup sulit.
"Kalau berharap penonton dalam negeri dengan harga tiket segitu, cukup mahal untuk kapasitas masyarakat Indonesia," imbuhnya.
Dengan demikian, Yusuf menduga gelaran Formula E akan menjadi kerugian bagi Indonesia.
"Nah, itu yang harus dipertimbangkan soal untung dan ruginya. Jangan sampai rugi karena itung-itungan yang belum pasti," tutur Yusuf.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News