GenPI.co - Salah satu bomber Bali, Ali Imron masih mengenang tragedi Bom 19 tahun lalu yang meledak di klub malam Paddy's Pub dan Sari Club.
Bom yang diledakan pada malam itu menewaskan lebih dari 200 jiwa. Ratusan orang lainnya mengalami luka-luka.
Ali Imron pun membongkar pimpinan mereka yakni Imam Samudera dan Mukhlas, yang tidak bertanggung jawab ketika anak buahnya, Amrozi, tertangkap polisi.
Mengetahui Amrozi tertangkap polisi, Ali Imron langsung pergi ke Gresik untuk menemui pemimpinnya yakni Imam Samudera dan Mukhlas.
"Saya laporan ke Mukhlas sebagai pimpinan sama Imam Samudera. Mukhlas memutuskanKalau gitu kita lari sendiri-sendiri," kata Ali Imron di kanal Youtube Akbar Faizal Uncensored, Selasa (12/10).
Ali Imron terkejut mendengar jawaban dari Mukhlas, yang tidak bertanggung jawab pada anak buahnya.
"Wah, ini amir (pemimpin) macam apa ini?" ujarnya.
Padahal, kata Ali Imron berharap Mukhlas menentukan dan menyusun kekuatan lagi untuk melakukan teror.
"Maunya saya begitu, eh malah suruh masing-masing," jelasnya.
Ali Imron kemudian memutuskan kabur ke sebuah desa terpencil di Kalimantan. Pasalnya, Dirinya sudah tidak yakin dengan cara jihad yang dilakukan.
Maka pada saat ditangkap polisi, dia tidak melakukan perlawanan sama sekali.
Ali Imaron menyesali perbuatannya dan meminta maaf pada seluruh rakyat Indonesia, khususnya para korban Bom Bali.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News