GenPI.co - Epidemiolog UI Pandu Riono meminta pemerintah harus bersiap menghadapi gelombang ketiga covod-19 yang diperikirakan terjadi pada Desember mendatang.
Pandu menyebutkan bahwa prediksi gelombang ketiga Covid-19, disebabkan munculnya varian virus corona yang lebih dahsyat dari varian Delta asal India itu.
“Prediksi gelombang ketiga didasarkan pada asumsi ada varian yg lebih bahaya dibandingkan delta, ada pembiaran mobilitas penduduk," kata Pandu melalui akun Twitter @drpriono1 pada Rabu (14/10).
"Juga berasumsi kita abai, terbuai euforia, tidak berupaya serius untuk menekan peluang tersebut. Ayo kita pertahankan kondisi penularan yang rendah,” sambungnya.
Untuk itu, Pandu tak hentinya mengingatkan kepada masyarakat luas agar tak kendur dalam menerapkan protokol kesehatan.
Sebab hal yang lebih dahsyat bisa saja datang jika kita mengabaikan kebijakan dan aturan protokol kesehatan tersebut.
Disisi lain, Tim Mitigasi IDI (Ikatan Dokter Indonesia) menyiapkan sejumlah langkah antisipasi guna mencegah terjadinya gelombang ketiga Covid-19 yang diprediksi bisa terjadi pada akhir tahun.
Adapun di antaranya dengan menggencarkan protokol kesehatan serta berkoordinasi dengan pemerintah daerah, untuk menuntaskan program vaksinasi.
“Ini bukan prediksi dari Tim Mitigasi IDI tapi dari banyak pakar epidemiologi. Faktornya apa kita belum bisa memprediksi, varian baru atau varian delta penularannya seperti apa,” tandasnya.
Seperti diketahui, gelombang pertama Covid-19 terjadi pada akhir Januari dan awal Februari 2021 setelah pergantian tahun.
Lalu gelombang kedua datang pada bulan Juni hingga Juli 2021 yang menyebabkan rumah sakit dan tenaga kesehatan kewalahan.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News