GenPI.co - Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Malang, Ma'muri mengaku bahwa hasil kajian terkait bencana gempa bumi periode berulang memang ada.
Kendati demikian, kapan waktu tepatnya bencana gempa bumi itu akan muncul belum ada yang bisa memastikan.
Apalagi, periodenya bisa 100 atau 200 tahunan lebih mendatang.
"Kajian mengenai gempa periode berulang memang ada. Periodenya bisa 100 tahunan, 200 tahunan bahkan lebih. Namun soal ketepatan belum ada yang terjadi," ujar dia dalam keterangannya di Malang, Jumat (15/10/2021).
Sementara itu, Koordinator Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG Pusat Daryono menambahkan, bahwa terkait metode statistik untuk menghitung periode ulang gempa atau return period tersebut memang ada.
"Namun, belum ada yang tepat menghasilkan informasi kapan gempa besar akan terjadi pada tahun berapa, bulan apa atau bahkan hingga tanggal berapa," tegasnya.
Namun, yang pasti siklus gempa bencana bumi skala besar akan terjadi.
Tetapi untuk memastikan kapan terjadinya perulangan bencana tersebut hingga kini belum ada yang bisa memprediksi.
Sebelumnya, dikabarkan bahwa gempa besar berkekuatan magnitudo 8,7 berpotensi tsunami di wilayah pesisir selatan Jawa akan terjadi.
Hal itu merupakan periode 100 tahunan dihitung dari tahun 1818 di mana gempa dahsyat dan tsunami pernah terjadi di selatan Jawa Timur.(antara/mcr17/jpnn)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News