Airlangga Hartarto Ungkap Masalah Harga Bahan Pangan di Indonesia

19 Oktober 2021 20:18

GenPI.co - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa permasalahan komoditas bahan pangan adalah terkait harga di hulu dan hilir yang belum harmonis.

Menurut Airlangga, ketidakharmonisan itu disebabkan oleh faktor permintaan dan penawaran secara global.

"Hari ini ada harga tinggi jagung di petani, tetapi peternak sulit mendapatkan akses harga jagung sesuai dengan harga pokok penjualan (HPP) yang ditetapkan Kementerian Perdagangan," ujar Airlangga saat acara Bincang Stranas PK 'Mengakhiri Korupsi di Impor Pangan dan Sektor Kesehatan", Selasa (19/10/2021).

BACA JUGA:  Survei Capres 2024: Prabowo Terjun Bebas, Airlangga Melejit

Permasalahan itu dinilai mengkhawatirkan, sebab pemerintah perlu intervensi saat pasar tidak seimbang atau sempurna.

"Kita harus melihat sisi dari nilai tukar petani yang diharapkan bisa terdongkrak dengan nilai konsumsi pangan yang tinggi," ungkapnya.

BACA JUGA:  Airlangga Pasang Baliho, Efeknya Terasa ke 2024

Lebih lanjut, Airlangga Hartarto menambahkan bahwa kebijakan pemerintah terkait harga komoditas pangan tak berimbas kepada masyarakat Indonesia.

Pasalnya, inflasi masih berada di angka 1,7 persen dan harga-harga komoditas penting relatif terkendali.

BACA JUGA:  LIPI Sorot Tajam Kekuatan Golkar, Airlangga Hartarto Disebut

"Namun, kita harus waspada, karena hampir semua komoditas bahan pangan naik, termasuk daging. Kita bergantung pada Australia untuk impor daging," katanya.

Airlangga Hartarto memaparkan bahwa Australia bisa menaikan harga tawar untuk ekspor daging.

Pasalnya, saat ini terdapat wabah kaki dan mulut di Brasil.

"Suplai pasokan daging dari Brasil ke China berkurang, sehingga itu kenaikan nilai tawar dari Australia harus kita pantau dan jaga ke depan," tutur dia.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co