GenPI.co - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin memberikan info terbaru dari Kerajaan Arab Saudi.
Hal yang menggembirakan, karena Arab Saudi kini memperbolehkan Jamaah Indonesia yang divaksin Sinovac untuk umrah.
Luluhnya pihak Arab Saudi tentunya tak lepas dari lobi yang dilakukan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.
“Jadi, teman saya itu baru dipromosikan jadi menteri haji. Kami sudah beberapa kali melakukan pembicaraan via telepon dan meeting. Sekali di Roma, Italia. Baliau janji bantu. Sampai sekarang Sinovac bisa. Tapi harus karantina lima hari,” kata Menkes Budi Gunadi Sadikin dalam video konferensi pers, Senin (18/10) dilansir dari wartaekonomi.
Dia mengemukakan syarat karantina sebagai persetujuan yang win win solution.
Dengan adanya masa karantina, menambah jangka waktu kepulangan ke Tanah Air.
Namun, jemaah Indonesia bisa menghilangkan rindu ibadah di Tanah Suci.
Seperti diketahui, Arab Saudi selama ini sangat ketat dalam membuka pintu negaranya untuk jamaah Umrah.
Bahkan, Saudi melarang jamaah Indonesia untuk umrah.
Adapun alasan yang dikemukakan ketika itu, soal merek vaksin covid-19.
Karena Kerajaan yang dipimpin Raja Salman itu tidak mengakui vaksin Sinovac buatan China yang dipakai rakyat Indonesia.
Untuk itu, pemerintah Indonesia yang diwakili Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas terus melakukan lobi-lobi dengan otoritas Saudi.
Pada akhirnya, Saudi mulai membuka pintu untuk jamaah umrah Indonesia.
Tapi persyaratan baru diajukan, yaitu mereka meminta jemaah Indonesia disuntik vaksin ketiga alias booster dengan vaksin yang diakui mereka.
Menkes dan sejumlah pihak kembali melakukan lobi dengan otoritas Saudi.
Akhirnya, usaha tersebut memberikan hasil seperti yang diharapkan.
Arab Saudi memperbolehkan jemaah Indonesia masuk tanpa harus melakukan booster. Syarat tambahannya, jemaah Indonesia harus dikarantina dulu lima hari. (*/wartaekonomi)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News