Pernyataan Menag Yaqut Dinilai Nodai Nilai Pancasila

26 Oktober 2021 16:40

GenPI.co - Ahli hukum tata negara Refly Harun menyoroti pernyataan Yaqut Cholil Qoumas alias Gus Yaqut yang menyebut Kementeri Agama hadiah untuk warga Nahdatul Ulama (NU).

“Apa yang disampaikan itu tidak hanya salah dari sisi fakta sejarah, akan tetapi tidak sesuai dengan pancasila yakni persatuan Indonesia,” ujar Relfy kepada GenPI.co, Selasa (26/10).

Dirinya juga mengaku heran dengan pernyataan tersebut. Sebab, menurutnya, Kementerian Agama adalah milik semua lapisan masyarakat.

BACA JUGA:  PA 212 Kecam Pernyataan Menag Yaqut, Isinya Telak

“Hal itu bertentangan dengan sila persatuan Indonesia. Yang seperti ini bisa dibayangkan kalau keluar dari oposiis, pasti sudah disikat kanan kiri,” lanjutnya.

Dirinya lantas berharap agar NU akan berada di tangan orang-orang yang akan memilihara kejatidirian NU sebagai organisasi yang menjadi garda terdepan bagi persatuan Indonesia.

BACA JUGA:  Rocky Gerung Sentil Menag Yaqut : Ini Agak Miris Sebetulnya

“Bukan sekadar pengendors penguasa. Mudah-mudahan itu adalah hal yang sifatnya hanya untuk menyenangkan NU saja. Akan tetapi, jangan lupa bahwa ini bisa didengarkan oleh orang lain,” kata Refly.

Di sisi lain, Wakil Ketua MUI Anwar Abbas menyesalkan pernyataan Yaqut Cholil Qoumas.

BACA JUGA:  Polemik Ucapan Menag Yaqut, Posisinya Aman di Tangan Jokowi

Abbas menilai pernyataan Menteri Agama itu dinilai tendensius dan berpotensi menimbulkan perpecahan, karena seolah-olah menegaskan peran umat beragama yang lainnya.

"Pernyataan ini tentu sangat-sangat kita sayangkan, tidak menghargai kelompok dan elemen umat dan masyarakat lainnya," tegas Abbas.

Menurut Anwar Abbas, jika dikaitkan dengan masalah kebangsaan dan pengelolaan negara akan sangat naif dan tidak mencerminkan akal sehat.

"Oleh karena itu kalau sebuah lembaga negara seperti Kementerian Agama ini diperlakukan dengan cara pandang dan tindak seperti ini, maka tentu jelas tidak bisa kita terima," tandasnya.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Hafid Arsyid Reporter: Panji

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co