Ferdinand Blak-Blakan Bela Gus Yaqut Soal Kemenag Hadiah NU

28 Oktober 2021 08:35

GenPI.co - Mantan politikus Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean turut menyoroti penyataan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas alias Gus Yaqut soal Kemenag sebagai hadiah untuk NU.

Menurutnya, pernyataan itu hanya sebatas penilaian personal Gus Yaqut, sehingga tidak ada yang salah dalam hal tersebut.

"Dia merasa sebagai seorang NU Kemenag dulu adalah hadiah secara khusus dan bersifat umum untuk umat Islam dan umat lain, yang tidak beragama islam," tutur ujar Ferdinand Hutahaean kepada GenPI.co, Kamis (28/10).

BACA JUGA:  Sebut Kemenag Hadiah Untuk NU, Gus Yaqut Harus Minta Maaf

Pria berdarah Batak tersebut menjelaskan bahwa penyataan Gus Yaqut hanya sebatas persepsi pribadi yang tidak boleh disalahkan.

Menurutnya, setiap orang sah-sah saja untuk menilai bahwa Kemenag bisa berupa apa pun bagi masyarakat.

BACA JUGA:  Kemenag Hadiah Negara untuk NU, Akhirnya Yaqut Mendadak Bersuara

"Secara umum apa yang disampaikan oleh Gus Yaqut menurut saya tidak perlu diributkan, apalagi sampai meminta mencopot, pecat, tangkap, penjarakan, ini adalah sebuah respon yang berlebihan," lanjut Ferdinand.

Lebih lanjut, Ferdinand mengungkapkan apa yang disampaikan oleh Gus Yaqut seharusnya ditanggapi biasa saja.

BACA JUGA:  Catur Nugroho Beri Peringatan Keras untuk Menteri Yaqut, Tajam!

Jika apa yang disampaikan oleh menteri agama tersebut merupakan sebuah kesalahan, maka seharusnya bisa diluruskan dengan menyampaikan informasi terkait alasan berdirinya Kemenag dari awal.

"Silakan yang lain yang merasa memiliki informasi akurat terkait berdirinya Kemenag sampaikan saja kebenarannya seperti apa, didebat saja pernyataan Gus Yaqut, karena pernyataan yang disampaikan beliau adalah argumen, meskipun bagi banyak pihak itu salah," jelasnya.

Ketua Yayasan Keadilan Masyarakat tersebut menilai hal yang disampaikan oleh Gus Yaqut bukanlah sebuah kesalahan bagi beberapa pihak.

Menurut Ferdinand, dalam kasus ini, sebuah argumen seharusnya ditindak dengan argumen, sehingga menjadi sebuah hal yang sebanding.

"Apa yang dilakukan oleh Gus Yaqut adalah sebuah argumen yang diketahui, maka orang lain yang tidak terima seharusnya bisa argumen, tadi tidak perlu memberikan ancaman," tandas Ferdinand. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co