GenPI.co - Aura semarak kemeriahan Asia Africa Carnival (AAC) 2019 sudah terasa. Event berskala Internasional ini merupakan rangkaian dari Asia Afrika Festival (AAF) 2019.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung Kenny Dewi Kaniasari mengatakan, ini adalah kali kelima penyelenggaraan Asia Africa Carnival (AAC). Pertama kali dihelat pada 2015 silam, hingga tahun 2019 ini AAC 2019 masuk Top 10 CoE Wonderful Indonesia ini. Puncaknya digelar tanggal 29 Juni di kawasan Jalan Asia Afrika Bandung, Gedung Merdeka, dan Jalan Soekarno.
"Acara ini bertujuan untuk mengenalkan budaya dari negara-negara Asia Afrika. Juga untuk mempromosikan kearifan lokal dari daerah-daerah di Jawa Barat. Sebab peserta pawai adalah campuran dari nasional, regional serta dari4-5 negara, ” ujar Kenny di Bandung, (27/6).
Baca juga:
Ini Rundown Asian African Carnival 2019
Taman Nusa Gianyar Kolaborasi dengan Wonderful Indonesia
Ini Destinasi Wisata Edukasi Buat yang Sedang Liburan Sekolah
JTF Ingin Maksimalkan Potensi MICE Jakarta
Kenny mengatakan, AAC memberi dampak positif terhadap pariwisata Kota Bandung. Sebab ditargetkan 100 ribu wisatawan akan hadir selama acara berlangsung. Kehadiran mereka akan mengisi sejumlah hotel di kota itu. “Mereka juga pasti akan wisata belanja dan memanfaatkan paket-paket wisata yang ditawarkan,” terangnya.
Sementara itu, Walikota Bandung Oded M Danial mangajak masyarakat untuk menyukseskan acara dengan mengajak keluarga dan kerabat. Ia pun menyarankan jangan membawa kendaraan pribadi, membawa tumbler yang sudah terisi air, dan membawa kantong sampah sendiri.
"Agar pasca kemeriahan acara, lingkungan tidak menjadi kotor oleh sampah. Naik kendaraan umum biar tidak macet jalanan," kata Oded.
Tenaga Ahli Menteri Pariwisata Bidang Management Calender of Event (CoE) Esthy Reko Astuty mengatakan, AAC merupakan salah satu acara yang paling ditunggu-tunggu. Pertunjukan spektakuler dalam Keanekaragaman Seni dan Budaya Asia Africa ini menjadi daya tarik pengunjung.
"Pertunjukannya digarapan khusus dan dikemas secara epik dan kolosal. Pertunjukan ini pun berkolaborasi dengan beberapa negara peserta. Selain itu, melibatkan berbagai provinsi di Indonesia," imbuh Esthy.
Simak juga video menarik berikut
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News