Masyarakat Wajib PCR Saat Ekonomi Sulit, Pemerintah Tak Berempati

29 Oktober 2021 11:34

GenPI.co - Akademisi politik TB Massa Djafar menilai bahwa pemerintah tak memiliki empati. Itu dipicu syarat wajib tes PCR bagi penumpang pesawat rute Jawa-Bali di tengah ekonomi sulit.

Massa sampai mempertanyakan mengapa harga PCR yang kini mulai melandai baru terjadi belakangan ini, bukan sejak awal pandemi.

“Bayangkan saja berapa harga untuk sekali PCR? Lalu, kenapa bisa harga swab antigen dan PCR makin lama makin turun?” ujarnya kepada GenPI.co, Rabu (27/10).

BACA JUGA:  Bukhori Kritik Keras Wacana Tes PCR bagi Semua Moda Transportasi

Menurut Massa, hal tersebut membuat publik bertanya-tanya berapa harga asli tes PCR dari produsen dan distributornya.

“Kok bisa hari ini tembus ke harga terendah yang diterapkan di Indonesia? sebenarnya PCR ini berapa harganya?” ungkapnya.

BACA JUGA:  Telak! Politikus PKB Bilang Begini Soal Harga Tes PCR Rp300 Ribu

Ketua Program Doktor Ilmu Politik Universitas Nasional itu mengatakan syarat wajib tes PCR bagi penumpang pesawat menjadi beban rakyat.

Selain itu, Massa mengatakan bahwa spesifikasi hanya untuk penumpang pesawat juga dipertanyakan oleh publik.

BACA JUGA:  Simak Suara Lantang Joman, Mafia PCR Bakal Ketar-ketir!

“Lalu, bagaimana untuk transportasi yang lainnya? Mengapa ada perbedaan? Seharusnya di moda transportasi lain perlakuannya juga seketat pesawat,” katanya.

Oleh karena itu, kondisi ini sudah berada dalam titik paling parah dan pemerintah harus secepatnya mencari jalan keluar dari pandemi.

“Jangan motif bisnisnya terlihat sekali, publik tak suka melihatnya dan akan jadi curiga,” tuturnya.

Massa memaparkan bahwa masyarakat Indonesia saat ini sudah sangat cerdas dalam menganalisis kondisi negara.

“Jadi, pemerintah harus bisa lebih bijak dan kebijakan apa pun yang dikeluarkan itu harus mengutamakan kepentingan publik,” paparnya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co