GenPI.co - Ketua Penanganan Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof. Zubairi Djoerban memberi tanggapan terkait apa yang harus dilakukan oleh pemerintah untuk mengkomunikasikan harga Tes PCR.
Seperti diketahui, harga tes PCR yang berubah-ubah menuai banyak kontroversi, salah satunya yakni mewajibkan tes yang dirasa masih mahal tersebut sebagai syarat perjalanan transportasi udara.
Padahal data Covid-19 yang tercatat saat ini sudah mulai rendah.
"Jadi, apa yang kita kerjakan sudah benar. Cara kerja seperti ini yang berhasil, jangan diubah. Kalau mau diubah harus hati-hati," ujar Prof Zubairi dalam diskusi virtual Kontroversi Tes PCR untuk Pengguna Transportasi Publik, Kamis (26/10/2021).
Menurutnya, harus ada pengetatan penanganan Covid-19 agar tidak terjadi penularan.
Dia juga menyebutkan bahwa upaya pemerintah sudah baik dan benar.
"Mulai dari vaksin yang masih banyak, kontak traing, jumlah tes, PPKM, dan prokes sudah benar. Jadi tolong diawasi agar tetap dalam monitor evaluasi yang ketat," ungkap dia.
Dirinya lantas menampik adanya permainan importir PCR.
Sebab, dia menilai, yang dirugikan dalam hal ini hanyalah maskapai penerbangan saja.
"Logika gampang saja. Kalau ini PCR-nya permainan, yang dirugikan siapa? Yang dirugikan itu maskapai penerbangan. Karena yang naik pesawat jadi sedikit," ungkap Prof. Zubairi.
Dirinya turut meyakinkan bahwa tes PCR ini bersih dari segala kecurigaan tersebut.
"Hal tersebut murni untuk menjaga masyarakat dari paparan Covid-19," tuturnya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News