GenPI.co - Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Anak Bangsa (LKAB) Rudi S Kamri bersuara lantang soal dugaan korupsi Formula E Jakarta.
Sebelumnya, Ketua KPK Firli Bahuri mengaku pihaknya segera menyelidiki ajang balap mobil listrik tersebut.
Menurut Rudi, KPK perlu bertindak tegas mengungkapkan program yang dinilai tidak ada manfaatnya.
"Saya sejak awal menolak Formula E karena tidak jelas untuk siapa? Warga Jakarta pun tidak butuh ajang tersebut," ucap Rudi kepada GenPI.co, Senin (8/11).
Rudi menjelaskan terdapat kejanggalam Formula E yang harus diungkap KPK.
Sebab, menurutnya, BPK (Badan Pengawas Keuangan) menemukan beberapa kelebihan bayar Pemprov DKI Jakarta soal Formula E.
"Nah, masalah ini harus diusut KPK atas temuan BPK. Apakah benar ada penyalahgunaan anggaran," jelasnya.
Selain itu, kata dia, dugaan kasus utang yang dilakukan Pemprov ke Bank DKI untuk membayar commitment fee sangat janggal.
Menurut dia, baru kali ini ada gubernur yang mengizinkan utang ratusan miliar rupiah hanya untuk balapan.
"Utang buat bayar commitment fee sebesar Rp 180 miliar ini sangat aneh, karena dilakukan di tengah pandemi covid-19. Artinya, masih banyak program yang seharusnya bisa berjalan selain Formula E," imbuhnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News