Begini Tampilan Labirin Tertua di Dunia

05 Juli 2019 01:15

GenPI.co— Semenjak penayangan film menengangkan "The Maze Runner", taman labirin atau maze makin populer.

Berwisata di taman labirin tidak cuma disuguhi pemandangan yang indah, tapi maze juga memiliki rintangan yang menantang. Berada dalam banyak pilihan lorong, dan ditantang untuk bisa mencari jalan ke luarnya.

Baca juga: Serasa Main di Maze Runner, Ini Taman Labirin Terumit di Dunia

Namun tahu kah kamu, labirin sudah ada sejak ribuan tahun lalu.

Maze dan labirin bukanlah sesuatu yang baru, nyatanya, leluhur kita yang hidup ratusan tahun yang lalu telah menemukan dan mempergunakannya untuk berbagai keperluan, mulai dari hiburan sampai pertahanan. 

Labirin Mesir adalah labirin tertua di dunia. Keberadaannya diketahui melalui tulisan Traveler-Blogger kuno dari Yunani Herodotus yang menulis tentang labirin Mesir pada masa 500 tahun sebelum masehi, atau sekitar 2500 tahun yang lalu.

Bangunan labirin ini berada di kota Buaya Crocodilopolis yang berada di dekat danau Moeris. Labirin ini sangat luas dan memiliki 12 ruangan utama yang besar dan 3000 ruangan lain yang lebih kecil. Atapnya terbuat dari batu dan dindingnya ditutupi oleh patung-patung. 

Pada salah satu bagian labirin berdiri sebuah piramida setinggi 74 meter. Herodotus yang sangat terpukau dengan labirin ini menulis, “semua bangunan yang ada di seluruh Yunani yang dijadikan satu tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan labirin ini.”

Sementara, labirin terkenal lainnya ada di pulau Kreta, mediterania. Bagian pusat Labirin Kreta dihuni oleh Minotaur, makhluk mitos separuh manusia–separuh banteng, yang akan memangsa siapa saja yang berhasil sampai ke pusat labirin. 


Foto yang diduga gerbang masuk ke labirin Mesir digambar oleh Paul Lucas pada tahun 1700-an (sumber: unmuseum.org)

Minotaur ini akhirnya berhasil dikalahkan oleh Thesesus anak raja Aegeus, setelah menghabisi Minotour, Thesesus berhasil keluar dari labirin dengan mengikuti utas tali yang dia siapkan sepanjang jalur labirin.

Labirin lalu berkembang pesat di berbagai penjuru dunia, jalurnya yang berbelok dan gelap menjadi alat yang ampuh untuk mengusir orang yang berniat jahat. 

Jalan masuk ke suatu pemukiman kuno di Eropa Utara harus melalui sebuah labirin pendek yang cukup untuk membuat penyerang bingung, dan memberi waktu bagi penduduk untuk bersiap dan mempertahankan diri. Hal yang sama ditemukan di berbagai pemukiman kuno di Eropa dan benua Amerika.

Kemudian labirin berkembang menjadi maze. Jika labirin hanya memiliki satu jalur panjang berliku namun pasti sampai ke pusat tujuan, maka maze memiliki jalur bercabang yang menyediakan banyak jalur yang berakhir ke jalan buntu. Hanya satu jalur yang akan membawa orang menuju ke pusat maze.

Maze seperti ini pertama kali dicatat oleh Pliny, seorang komandan militer merangkap filsuf dan penulis yang berasal Italia yang meninggal pada tahun 79. Dia mengutip penulis bernama Varro yang hidup 100 tahun sebelum dirinya mengenai sebuah maze di bawah tanah pada makam seorang jenderal bangsa Etruskan bernama Lars Porsena. 

Pliny juga menyebutkan bahwa maze di Eropa yang dibuat untuk menghibur anak-anak tidak dapat dibandingkan dengan skala labirin di Mesir. Mengindikasikan bahwa labirin Mesir memang ada, dan maze juga sudah berkembang di Eropa Selatan di masa dia hidup, 1950 tahun yang lalu.

Kini maze dan labirin berkembang menjadi tempat hiburan yang menantang kesabaran dan rasa penasaran. Maze bahkan masuk ke dalam kebudayaan populer melalui film “The Maze Runner”.


Tonton juga video ini:

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Linda Teti Cordina Reporter: Robby Sunata
labirin'   maze   maze runner   taman   mesir   tertua  

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co