GenPI.co - Pusat Sandi dan Siber TNI AD (Pussansiad) melaksanakan "Eksibisi Siber Pussansiad" untuk mewujudkan pemahaman pentingnya keamanan siber kepada masyarakat di Hotel Santika Premiere Slipi, Jakarta, Rabu (24/11).
Kegiatan itu berkaca dengan maraknya cyber crime, seperti pencurian kartu kredit, hacking beberapa situs, serangan malware hingga menyadap transmisi data orang lain.
Oleh dikarenakan, Berdasarkan data Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) sepanjang tahun 2021 tercatat lebih dari 800 juta ancaman siber di Indonesia atau setara dengan 42 ancaman per-detik.
Jadi, Indonesia termasuk negara berisiko tinggi terhadap kejahatan siber.
Komandan Danpussansiad Brigjen TNI Iroth Sonny Edhi mengatakan, adanya kerawanan pada keamanan siber menjadi ancaman bagi pertahanan negara.
Untuk itu, TNI AD berupaya menegakkan kedaulatan siber di wilayah Indonesia.
"Upaya tersebut tidak terlepas dari peran masyarakat serta berkolaborasi dengan TNI AD agar sinergitas tersebut dapat tercapai," katanya dalam konferensi, Rabu (24/11).
Adanya Eksibisi Siber Pussansiad 2021 bertujuan untuk menjalin komunikasi yang baik antara TNI AD dengan masyarakat.
Kegiatan itu juga diharapkan membangun pemahaman dan persepsi yang positif tentang siber dihadapkan dengan perkembangan teknologi militer terkini berbasis teknologi informasi, teknologi nano dan teknologi automatisasi.
"Dalam rangka menyiapkan komponen pendukung untuk kepentingan pertahanan negara yang solid di era digital,"katanya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News