GenPI.co - Analis Kebijakan Ahli Madya, Koordinator Bidang Peserta Didik Direktorat SMA, Ditjen Dikdasmen, Kemendikbudristek Juandanilsyah membeberkan upaya pemerintah dalam memberikan dukungan untuk pembelajaran hybrid.
“Layanan kementerkan pendidikan yang pertama ialah relaksasi bos,” ucap Juanda saat jumpa pers hybrid Quipper, Rabu (24/11).
Dia mengatakan pihak sekolah bisa menggunakan dana bos untuk mendukung proses pembelajaran.
“Kedua, kunjungan guru ke rumah siswa,” ucapnya.
Kemudian, pemerintah juga menyediakan kuota internet agar proses hubrid learning bisa dilaksanakan.
“Keempat adanya kurikulum darurat, agar struktur pembelajaran berjalan,” katanya.
Tak hanya itu pemerintah juga menyediakan fasilitas pembelajaran, kemendikbudristek melalui TVRI dan RRI untuk media pembelajaran.
“Itu bisa dimanfaatkan,” ucapnya.
Juandanilsyah juga mengatakan, untuk mendukung protokol kesehatan covid-19, sekolah mendapatkan bantuan sanitasi.
“Hal itu meliputi penyediaan masker, disinvektan, tempat cuci tangan dan lainnya,” katanya.
Serta, sejumlah peralatan yang mendukung teknologi informasi.
“TIK tambahan laptop, proyektor dan modul juka kami berikan bantuan,” katanya.
Agar proses pembelajaran hybrid bisa berjalan dengan lancar, pemerintah mengaku tak sanggup tanpa dukungan pihak luar.
“Harapan kami, saling bersinergi dengan pihak-pihak di luar pemerintah, karena sekolah tidak milik sekolah negeri saja, tetapi ada orang tua, lembaga pendidikan dan lainnya,” katanya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News