Satgas Covid-19 Imbau Semua Toko Oleh-oleh Dukung One Gate System

03 Desember 2021 11:20

GenPI.co - Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta meminta toko oleh-oleh mendukung upaya pengendalian kasus melalui kebijakan one gate system.

Salah satunya dengan tidak menerima bus pariwisata yang belum melakukan pemeriksaan di Terminal Giwangan.

“Kami sedang berkoordinasi dengan toko oleh-oleh untuk menjalankan aturan itu dengan berkomitmen tidak menerima bus pariwisata yang belum masuk Giwangan,” kata Ketua Harian Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Yogyakarta Heroe Poerwadi di Yogyakarta dan dikutip GenPI.co, Jumat (3/12)

BACA JUGA:  Satgas IDI Beri Peringatan, Covid-19 asal Afrika Lebih Bahaya

Menurutnya, rencana tersebut menjadi upaya pelapis yang bisa ditempuh dalam pengendalian potensi penularan khususnya saat penerapan PPKM Level 3 pada libur Natal dan Tahun Baru 2022 karena ditengarai masih ada bus pariwisata yang tidak mematuhi aturan one gate system.

Dalam aturan tersebut, bus pariwisata yang masuk ke Kota Yogyakarta wajib menjalani skrining di Terminal Giwangan yaitu memastikan seluruh wisatawan sudah menjalani vaksinasi minimal dosis pertama.

BACA JUGA:  Cegah Ancaman Varian Omicron, Satgas Covid-19 Kepri Lakukan Ini

Bus akan diberi tanda berupa stiker lolos verifikasi dan berhak memanfaatkan tempat khusus parkir di sekitar kawasan Malioboro.

Namun demikian, sejumlah bus pariwisata diketahui tidak memenuhi aturan tersebut dan langsung menuju toko oleh-oleh.

“Akhir pekan kemarin masih ditemui kondisi seperti itu dan langsung dikondisikan oleh kecamatan,” katanya.

Terkadang, lanjut dia, bus pariwisata hanya menurunkan penumpang di Malioboro dan parkir di lokasi lain untuk kemudian menjemput kembali wisatawan setelah beberapa jam kemudian.

“Penerapan one gate system ini sebenarnya ditujukan untuk wisatawan itu sendiri. Wisatawan harus sudah divaksin dan dalam kondisi sehat. Pulang pun juga sehat,” katanya.

Selain toko oleh-oleh, Heroe yang juga Wakil Wali Kota Yogyakarta juga berharap hotel maupun usaha jasa akomodasi lain juga mendukung kebijakan one gate system.

“Kami juga berencana melakukan testing acak ke wisatawan,” katanya yang akan menempuh berbagai upaya pengendalian kasus terutama saat libur akhir tahun.

Meskipun sudah ada kebijakan untuk menerapkan PPKM level 3 saat libur akhir tahun, namun Heroe menyebut potensi peningkatan wisatawan tetap ada sehingga harus diantisipasi sebaik mungkin.

“Harapannya, tidak terjadi lagi kenaikan kasus Covid-19 sebagai dampak libur panjang. Apalagi saat ini ada varian baru virus Corona, Omicron. Jadi, antisipasi itu sangat penting meskipun sarana dan prasarana kesehatan saat ini sudah semakin siap,” katanya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Landy Primasiwi

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co