GenPI.co - Kepala Pusat Meteorologi Publik Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Fachri Radjab mengingatkan ada potensi bahaya lanjutan yang mengintai pascaerupsi Gunung Semeru.
Pasalnya, dalam tiga hari ke depan terdapat potensi hujan di sekitar kawasan Gunung Semeru.
"Kami perkirakan masih ada potensi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang. Bahkan di siang hari ada potensi lebat sampai dengan tiga hari ke depan," kata Fachri dalam keterangannya, Senin (6/12/2021).
Tidak hanya itu, potensi hujan juga dapat terjadi di wilayah lereng dan puncak Gunung Semeru sehingga memicu lahar dingin yang mengalir dari lereng menuju ke arah hilir.
BMKG berharap hal itu dapat menjadi kewaspadaan terutama untuk tim tanggap darurat yang berada di sekitar lokasi terdampak erupsi saat melakukan evakuasi.
Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Minggu (5/12/2021) melaporkan erupsi Gunung Semeru mengakibatkan korban jiwa sebanyak 13 orang.
Gunung Semeru hingga kini masih berstatus level II atau waspada, usai material vulkanik menerjang perkampungan warga sekitarnya pada Sabtu (4/12/2021) lalu.
Terbentuknya APG atau "wedhus gembel" itu diakibatkan oleh faktor eksternal, curah hujan tinggi di puncak gunung yang menyebabkan ketidakstabilan endapan lidah lava.
Akibat guguran awan tersebut, mengakibatkan 102 orang warga mengalami luka-luka, terutama luka bakar.
Warga yang tinggal di perkampungan di sekitar gunung setinggi 3.676 meter di atas permukaan laut itu harus terpaksa mengungsi.
Guguran awan tersebut menyebabkan sebagian besar wilayah Kampung Renteng di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur, tertimbun abu vulkanik guguran Gunung Semeru.
Abu vulkanik Semeru tersebut meliputi rumah, pabrik, tempat ibadah, dan kendaraan warga.
Selain itu masih ada 10 warga yang belum bisa dievakuasi dari dusun yang terdampak letusan Gunung Semeru di Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo.(antara/jpnn)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News