Aparat Gabungan Gahar, Gardu dan Bendera Ormas Langsung Bersih

06 Desember 2021 19:15

GenPI.co - Aparat gabungan Polres Jaksel, TNI, dan Satpol PP mulai gahar. Gardu dan bendera ormas di Jakarta Selatan langsung bersih.

Nyaris tak ada lagi identitas kelompok yang terlihat. Semua bersih dalam Operasi Cipta Kondisi di wilayah Jakarta Selatan.

Ada dua ribuan bendera ormas yang ditertibkan. Selain itu, aparat gabungan juga menertibkan 21 posko ormas.

BACA JUGA:  Gubernur se-Indonesia Nyatakan Komitmen Reformasi Birokrasi

"Dari hasil operasi selama satu minggu kita telah mengamankan hampir 2.000 bendera simbol dari atribut dari beberapa kelompok maupun ormas. Totalnya 1.913," ujar Kapolres Metro Jaksel Kombes Azis Andriansyah kepada wartawan, Senin (6/12/2021).

Di sisi lain, keberadaan atribut dan posko ormas di wilayah Jakarta Selatan juga melanggar Perda Nomor 8 Tahun 2007.

BACA JUGA:  Jokowi Tegas Sentil Kapolda, Sebut Ormas Sering Buat Keributan

"Kemudian untuk penertiban simbol-simbol seperti bendera dan beberapa atribut yang lain kita menggunakan Perda Nomor 8 Tahun 2007. Ranahnya ada di Satpol PP untuk penertiban," katanya.

Polisi disebut memberi imbauan untuk penertiban. Penertiban itu disebut sudah diimbau untuk dilakukan secara kesadaran sendiri oleh kelompok ormas masing-masing.

BACA JUGA:  Jokowi Panas Dengar Polisi yang Sowan ke Ormas Biang Keributan

Tak ada maksud menghilangkan ormas dari Indonesia. Semua dilakukan untuk mengembalikan gardu ke fungsinya semula.

"Kemudian ada beberapa pos atau gardu yang kita arahkan untuk ditertibkan dalam artian dicat kembali supaya peruntukannya sesuai," tambahnya.

Yang awalnya pos kamling, dikembalikan menjadi pos kamling. "Ada juga beberapa gardu atau pos yang menempati lahan orang lain," tuturnya.

Pada praktiknya, ada beberapa ormas yang menggunakan lahan warga untuk memasang atribut maupun gardu ormas. Warga yang merasa keberatan bisa lapor ke Pemda DKI.

Namun Azis tidak menjelaskan atribut ormas mana saja yang kena penertiban ini.

Bendera ormas yang disita petugas juga tidak diperlihatkan dalam konferensi pers. Semua dilipat dan dimasukkan ke karung ataupun kresek. 

Yang bikin kaget, dalam operasi ini polisi juga menyita sejumlah senjata tajam. 

Azis menjelaskan alasan pihak gabungan menertibkan bendera ormas dan poskonya lantaran kerap dijadikan simbol kelompok ormas.

Simbol ormas ini juga kerap memicu konflik kelompok antar-ormas. Dan pertikaian yang terjadi kerap memakan korban jiwa.

"Terhadap potensi gangguan kamtibmas tersebut, kita melakukan kegiatan pencegahan dengan melakukan penertiban terhadap simbol-simbol kelompok maupun ormas. Simbol-simbol inilah kadang kadang menimbulkan konflik," jelas Azis.

Alasan yang disebutkan Azis terasa masuk akal. Pencabutan bendera, perobekan bendera, perusakan pos, gardu, umumnya bisa menimbulkan perkelahian yang meluas.

"Maka kita melakukan penertiban terhadap simbol simbol yang dimaksud. Tentu kegiatan tersebut tetap berlandaskan hukum," tambah Azis.

Lebih lanjut Azis menjelaskan penertiban atribut dan posko ormas ini sebagai upaya mencegah konflik antar-ormas.

Hal ini juga berangkat dari seringnya keributan antar-ormas yang terjadi di wilayah Jakarta Selatan maupun di perbatasan.

"Eksistensi dari kelompok tertentu atau organisasi masyarakat tertentu, terkadang masalahnya sepele tapi menimbulkan keributan yang meluas. Bahkan kematian seperti yang terjadi di Ciledug maupun di Kembangan, Jakbar," ujarnya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Agus Purwanto

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co