GenPI.co - Sebanyak 404 KK terdampak banjir di wilayah Kabupaten Lombok Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), pada Senin pagi (6/12), pukul 07.00 waktu setempat.
Anggota Bintara Pembina Desa (Babinsa) Desa Batulayar, Serda Parhan Taufik menyebut ada empat korban yang meninggal dunia yakni Papuq Temah (80), Sumiati (50), serta Sumiahana (35) dan bayinya Ladenia yang berusia enam bulan.
Keempatnya ada warga Desa Batulayar Barat, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, akibat terseret banjir bandang dan tertimbun tanah longsor.
"Korban atas nama Sumihana ditemukan oleh warga dalam keadaan meninggal dunia di sungai dengan kondisi masih mempertahankan bayinya," ujar Parhan Taufik, dikutip Antara.
Selain korban meninggal, terdapat juga lansia yang mengalami patah tulang kaki, yakni Hj. Selemah.
Wanita lanjut usia tersebut terhempas material yang terbawa banjir bandang Lombok Barat.
Sementara satu orang korban yang hanyut terseret banjir di sungai atas nama H. Suri (75).
"Semua korban yang meninggal dunia dimakamkan setelah salat ashar, satu korban patah tulang sudah dirawat di rumah sakit, dan satu korban lagi masih dalam pencarian," tutur Parhan Taufik.
Selain menimbulkan korban jiwa, banjir bandang disertai tanah longsor tersebut juga menyebabkan sejumlah warga rusak.
Sejumlah rumah warga Dusun Batulayar Utara, Desa Batulayar, rusak berat dan dua di antaranya hanyut terbawa banjir.
Melihat kondisi cuaca di wilayah NTB, pemerintah daerah dan masyarakat diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan terhadap potensi bahaya hidrometeorologi.
Berdasarkan peringatan dini Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pada Senin (6/12) sampai dengan Selasa, (7/12), wilayah NTB perlu diwaspadai potensi hujan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir atau kilat dan angin kencang.(*) ANT
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News