GenPI.co - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan soal potensi banjir rob yang melanda kota-kota besar di Indonesia.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menjelaskan bahwa kota-kota besar yang berpotensi dilanda banjir rob adalah wilayah yang berada di pesisir atau pinggir pantai.
“Nah, kota-kota besar yang ada di pesisir misalnya Jakarta dan kemudian juga Semarang, kemudian juga Surabaya, dan beberapa kota besar lainnya di pesisir,” kata Dwikorita saat konferensi pers secara virtual, Rabu (8/12).
Ia juga mengatakan bahwa banjir rob diprediksi akan melanda wilayah yang berhadapan langsung dengan Samudra Pasifik dan Samudra Hindia.
“Itu juga mengalami tadi apa adanya pengaruh dari Rob ataupun gelombang tinggi,” sambungnya.
Sementara itu, Deputi Meteorologi BMKG, Guswanto menjelaskan bahwa kota-kota besar yang terdampak banjir rob ini terutama yang garis pantai dengan wilayah daratannya tidak ada batas.
“Bahwa sebenarnya kita melihat dulu, dampaknya itu kalau gelombang tinggi itu terhadap kota-kota besar, kita lihat kota-kota besar mana yang masih memiliki jarak antara garis pantai dengan tanahnya atau wilayah ketinggiannya,” papar Guswanto.
Ia pun menyebut Manado sebagai contoh yang garis pantai dengan wilayah daratannya tidak ada batas.
Hal itulah yang membuat Manado terdampak banjir rob beberapa hari yang lalu.
“Ini perlu kita bedakan apakah Kota itu seamless dengan pantai, maka kalau seamless otomatis dia akan sangat berdampak. Kalau tidak, dia tidak akan sampai terdampak,” beber Guswanto.
Sebelumnya, BMKG juga memberikan peringatan soal cuaca ekstrem yang menlanda sebagian besar wilayah Indonesia menjelang akhir tahun 2021.
Maka dari itu, seluruh warga Indonesia diharapkan untuk meningkatkan kewaspadaan terkait potensi cuaca ekstrem tersebut. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News