Parapat di Sumut Dikepung Ribuan Anggota Gabungan TNI dan Polri

GenPI.co - Wilayah Parapat, Sumatera Utara dikabarkan dikepung oleh ribuan anggota TNI dan Polri.

Hal tersebut tak lepas dari kedatangan Wakil Presiden (Wapres) Indonesia, KH Ma'ruf Amin.

Diketahui, Ma'ruf Amin beserta rombongan tiba di Sumatera Utara lewat Bandara Silangit, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumut.

BACA JUGA:  Wapres Ma'ruf Amin Sampaikan Kabar Penting, Harap Simak

Dalam kedatangannya itu, Ma'ruf Amin disambut oleh Kapolda Sumatera Utara Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak.

Tak hanya itu saja, terdapat pula Gubernur Sumut Edy Rahmayadi, Pangdam I/Bukit Barisan Mayjen TNI Hasanuddin serta beberapa pejabat lainnya yang menyambut Ma'ruf Amin.

BACA JUGA:  Ma'ruf Amin Bocorkan Investasi Indonesia yang Menguntungkan

Sementara Wapres Ma'ruf Amin dalam kunjungan kerja di Sumatera Utara (Sumut) didampingi Ibu Wury Ma'ruf Amin dan Menteri Pertanian Yasin Limpo.

Setibanya di Bandara Silangit, Wapres beserta rombongan kemudian bertolak ke Parapat, Kabupaten Simalungun melalui jalur darat.

BACA JUGA:  Suara Lantang Ma'ruf Amin, Minta Ulama Tak Terjebak Kekuasaan

"Hari ini (Kamis, -red) Kapolda Sumut beserta Forkopimda menjemput kedatangan Wapres RI KH Ma'ruf Amin beserta Ibu Wury Ma'ruf Amin di Bandara Silangit dan langsung menuju Parapat jalan darat," kata Kepala Bidang Humas Polda Sumut Kombes Pol Hadi Wahyudi.

Hadi menyebutkan dalam kunjungan kerja ke Sumut, Wapres Ma'ruf Amin menghadiri dan membuka Acara Hari Rempah Nasional (HRN) dan Indonesia Spicies Forum & Pameran Business Expo (ISFBE) 2021 di Niagara Hotel Lake Tob & Resort, Parapat, Jumat (10/12).

Acara yang akan berlangsung di Parapat itulah, yang membuat pihak kepolisian dan TNI mengerahkan 1.784 personel gabungan untuk mengamankan situasi.

"Sebanyak 1.784 personel gabungan TNI dan Polri disiagakan dalam pengamanan kunker Wapres RI di Parapat," katanya.

ISFBE 2021 merupakan acara yang diinisiasi oleh Dewan Rempah Indonesia sebagai momentum mengembalikan kejayaan rempah nusantara di masa lalu untuk diduplikasikan guna meraih kejayaan rempah di masa depan.

Acara ini juga menjadi sarana komunikasi langsung para petani, pengusaha UMKM, dan pengolah rempah dalam satu forum bisnis yang konkret, terukur, dan meningkatkan ekonomi nasional melalui perniagaan rempah baik di Indonesia maupun mancanegara. (Antara)