Asialight JFC-17, Panggung Show Inspirasi Dunia

30 Juli 2018 19:41

Jember Fashion Carnival (JFC) 2018 dijamin lebih glamor. Bertemakan Asialight, inspirasi Asian Games 2018 juga akan ditiupkan melalui JFC ke-17 (JFC-17). Ribuan kostum plus pusaka nusantara siap rilis demi melegitimasi status terbaik dunia milik JFC.

“JFC-17 ini eventnya kelas dunia. Terbaik di dunia. Dan itu ada di Indonesia. Kami jelas bangga dengan kualitas yang selalu mereka tawarkan. Makanya, JFC tahun ini jangan sampai terlewatkan,” ungkap Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya, Minggu (29/7).

JFC-17 ini akan digelar pada 7-12 Agustus 2018 di Jember, Jawa Timur. Dijanjikan lebih semarak, JFC-17 ini akan menyulap jalanan utama Kota Jember sepanjang 3,6 Kilometer sebagai catwalk. Lebih spesial lagi akan ada ribuan kostum terbaik yang ditampilkan. Kostum unik ini akan dikenakan oleh anak-anak hingga dewasa. Menpar menambahkan, JFC tahun ini memang lebih semarak.

“JFC tahun ini pasti sangat meriah. Ada banyak konsep baru yang ditampilkan. Kualitasnya pasti yang terbaik sesuai dengan status dunia milik mereka,” ujarnya.

Memiliki reputasi besar, JFC saat ini masuk tiga besar karnaval dunia sebagai yang terbaik. Aneka trofi dan penghargaan Best National Costume pun telah memenuhi loker mereka. Inspirasinya berasal dari berbagai daerah di tanah air. Prestasinya sebut saja, Bali (Best National Costume Mister International 2010 di Indonesia). Ada juga Toraja Karembau (Best National Costume Man Hunt International 2011 di South Korea).

JFC juga memiliki status terbaik Papua (Best National Costume Mister Universe Model di Dominican Republic) juga Borneo (Best National Costume Miss Supranational 2014 di Polandia). Konsep Lampung  menjadi Best National Costume Miss International 2014 di Tokyo, Jepang, hingga Best National Costume Miss Grand International 2016 di Las vegas, USA. Ada Toraja Tongkonan sebagai Best National Costume Miss Supranational 2015 di Polandia.

Dengan konsep Borobudur, JFC meraih predikat Best National Costume Miss Universe 2015 di Florida, USA. Hingga, Garuda dengan status Top 5 National Costume Miss Universe 2016 di Philipina. “Prestasi mereka sebenarya masih banyak lagi. Kualitas dan kreativitas inilah yang akan diterapkan dalam JFC-17 tahun ini. Sebab, kami juga memiliki agenda besar yang akan dibranding di sana,” tegas Menpar lagi.

Selaras dengan momentum Asian Games 2018, JFC-17 ini akan menjadi panggung branding besar bagi kejuaraan multievent itu. Apalagi, kostum terbaik karya Dynand Fariz dan JFC juga akan ditampilkan pada opening ceremony Asian Games 2018 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Sabtu (18/8). Karya Dynand dan JFC juga akan menghiasi closing ceremony pada 2 September nanti.

“Asian Games pasti lebih semarak dengan kostum JFC dan karya Dynand Fariz. JFC akan dimanfaatkan untuk mempromosikan Asian Games. Sebab, media value-nya sangat besar. JFC ini selalu dikunjungi oleh berbagai media. Mereka juga datang dari berbagai negara. Kami yakin, gema Asian Games ini akan lebih kuat,” kata Menpar.

Mengangkat tema Asialight, opening JFC-17 akan digelar Sabtu (7/8). Sehari berikutnya akan digelar Pets Carnival, lalu disusul JFC Press Conference pada Sabtu (11/8). Ada juga Kids Carnival pada Selasa (10/8), disusul JFC Rhythm Artwear Carnival, hingga Wonderful Archipelago Carnival Indonesia pada Kamis (12/8). Pada 9-12 Agustus pun bergulir JFC International Exhibition.

“Rangkaian JFC-17 sendiri sangat panjang. Konsepnya beragam. Kami tetap sajikan yang terbaik, sebab JFC membidik peringkat pertama dunia. Makanya, beragam kreativitas dan inovasi ini terus dilakukan,” ujar Presiden JFC Dynand Fariz.

Memiliki diversitas besar, JFC-17 akan menggelar international exhibition. Pameran ini akan menyajikan beragam benda pusaka dengan bahan baku meteorit. Beberapa pusaka meteorit yang bisa dinikmati wisatawan adalah Kujang, Pedang Garuda, hingga Pedang Naga yang diyakini ada kaitannya dengan Atlantis yang hilang.

Menggunakan bahan baku meteorit, beberapa pusaka memiliki berat dan panjang istimewa. Pusaka Kujang ini mislanya, memiliki berat 17 Kg dan panjang 145 Cm. Pusaka-pusaka tersebut menjadi warisan nusantara yang tidak ternilai harganya. Dynand melanjutkan, JFC-17 benar-benar tampil beda. Sajian karya seni dan budaya yang ditampilkan lebih berwarna.

“Pusaka-pusaka ini belum pernah dipamerkan di event manapun. Apa yang ditampilkan di JFC ini hanya sebagian kecil dari artefak nusantara yang ada. Untuk itu, ini moment yang cukup langka. Jadi pastikan datang ke JFC karena semuanya luar biasa,” pungkasnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred
JFC 2018   Jember   budaya   kontemporer   karnaval  

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co