Gempa di Lombok, Jokowi langsung Turun Tangan

30 Juli 2018 20:36

Musibah Gempa di Lombok, Bali dan Sumbawa mendapat perhatian penuh dari Presiden Joko Widodo. Hanya selang sehari, orang nomor satu di Republik Indonesia ini turun ke lapangan, memastikan proses penanganan bencana berlangsung cepat, aman dan lancar.

Senin 30 Juli 2018, Presiden Jokowi landing di Lapangan Madayin, Desa Madayin, Kecamatan Sambelia, Kabupaten Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Statement pertama yang disampaikan presiden adalah menyampaikan rasa duka dan belasungkawa bagi korban bencana gempa yang terjadi pada Minggu, 29 Juli 2018, sekira pukul 05.47 WIB.

"Kita ingin mengucapkan duka yang mendalam atas musibah ini, terutama bagi korban yang meninggal. Semoga arwahnya diterima di sisi Allah SWT dan diberikan tempat yang terbaik di sisi-Nya," ujar Presiden pada Senin, 30 Juli 2018, di Lapangan Madayin, Desa Madayin, Kecamatan Sambelia, Kabupaten Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Tiba lokasi bencana, Presiden Joko Widodo memastikan penanganan bagi para korban gempa berjalan dengan cepat dan baik. Presiden juga mengecek bantuan pembangunan rumah korban gempa yang roboh maupun rusak berat. Presiden langsung memerintahkan Menteri PU dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono untuk segera melakukan perbaikan.

"Rumah-rumah yang roboh terutama yang rusak berat masih dalam proses verifikasi di kelurahan dan kecamatan. Nanti akan dikeluarkan oleh Pak Gubernur mengenai jumlah semuanya berapa dan segera paling lambat besok pagi, sesuai permintaan dari masyarakat, diberikan uang agar bisa dibangun rumah ini kembali," ucapnya.

Kepala Negara sempat berdialog langsung kepada sejumlah warga yang mengalami kerusakan tempat tinggal saat peninjauan. Dari hasil pengamatan itu, mayoritas warga membutuhkan bantuan pembangunan rumah kurang lebih Rp 50 juta untuk tiap kepala keluarga.

"Tadi saya sudah bertanya kalau bangun lagi habisnya berapa, rata-rata Rp 50-an juta. Nanti akan dibantu per rumah kira-kira Rp 50-an juta dan akan segera ditindaklanjuti oleh Kepala BNPB, disupervisi oleh Kementerian PU, dan diawasi oleh Pak Gubernur serta Pak Bupati," kata Presiden Jokowi.

Kementerian Pariwisata juga ikut mencurahkan perhatian. Di bawah komando Menpar Arief Yahya, Tim Crisis Center Kemenpar segera diaktivasi . Pengalaman penanganan erupsi Gunung Agung Bali lalu menjadi modal untuk diterapkan di Lombok

“Saya sudah menunjuk Kepala Dinas Provinsi (Kadisprov) NTB dan Direktur Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Lombok untuk memimpin proses penanganan korban wisatawan yang sedang berlibur dan terjebak di Rinjani. Kami juga menurunkan Foodtruck Poltekpar Lombok untuk menyiapkan makanan dan menjemput mereka di Sembalun,” jelas Menpar Arief.

Selain itu, hari ini, bagi mereka yang belum bisa pulang kembali ke tanah air mereka, beberapa hotel juga sudah menggunakan SOP yang sama dengan Bali. Yakni, siap menampung para wisatawan itu sehari ini free of charge alias gratis, dan selanjutnya memberi diskon terbaik, dari 75% sampai maksimal 50%.

“Kami juga akan mengantarkan wisatawan itu sampai ke terminal terdekat dari Lombok, seandainya mereka belum bisa terbang dari Lombok International Airport (LIA). Bisa ke Denpasar, Banyuwangi, atau Surabaya, dan gratis. Kami juga langsung berkoordinasi dengan Kedutaan negara-negara yang warganya ikut menjadi korban bencana itu,” ungkap Menpar Arief Yahya.

Yang pasti, Menpar Arief Yahya menegaskan, ketika terjadi bencana alam seperti ini pihaknya harus memberikan informasi yang jelas, lengkap dan faktual kepada publik. Termasuk di negara tempat mereka berasal. Semua channel media yang menjadi mitra Kemenpar juga akan digunakan untuk menyampaikan pesan itu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred
gempa   lombok   NTB   Jokowi   kemenpar   crisis center  

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co