Hati-hati, BMKG Ingatkan Cuaca Ekstrem akibat Siklon Tropis Rai

15 Desember 2021 20:15

GenPI.co - Fenomena pembentukan Siklon Tropis Rai di sekitar Samudera Pasifik Barat sebelah Utara Papua berdampak pada cuaca ekstrem di sejumlah wilayah Indonesia.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut, untuk periode 24 jam ke depan, Siklon Tropis RAI masih menunjukkan eksistensinya dengan kecenderungan meningkat dan pergerakan sistem ke arah barat-barat laut menjauhi wilayah Indonesia.

BMKG juga menemukan Bibit Siklon 97W yang mulai terbentuk di sekitar Laut Cina Selatan. Tepatnya di posisi 5.1 LU 108.9 BT dengan tekanan terendah di pusatnya mencapai 1004 mb dan kecepatan angin maksimum di sekitar sistemnya sekitar 15 knot (27 km/jam).

BACA JUGA:  BMKG Sampaikan Tanda Bahaya, Warga Harap Waspada, Ini Daerahnya

“Untuk perkembangan 24 jam ke depan, BMKG menilai Bibit Siklon 97W ini masih cukup persisten dengan probabilitas untuk menjadi sistem siklon tropis dalam kategori rendah,” demikian tertulis siaran pers BMKG, Rabu (15/12).

Namun, Siklon Tropis RAI dan Bibit Siklon 97W tersebut tumbuh di area tanggung jawab Regional Specialized Meteorological Centre (RSMC) Tokyo, sehingga otorisasi analisis dan penamaan sistem siklonnya akan dilakukan oleh RSMC Tokyo.

BACA JUGA:  Kabar Buruk dari BMKG, Bali Mohon Siap-siap

Untuk periode 48 jam ke depan, siklon tropis Rai masih menunjukkan eksistensinya dengan kecenderungan meningkat dan pergerakan sistem ke arah barat-barat laut semakin menjauhi wilayah Indonesia.

Lebih lanjut, BMKG mengatakan, kedua Siklon tersebut dapat berdampak secara tidak langsung terhadap terhadap kondisi cuaca ekstrem berupa hujan sedang hingga lebat, angin kencang, dan gelombang tinggi di sejumlah wilayah Indonesia.

BACA JUGA:  BMKG Keluarkan Peringatan, 20 Daerah Ini Diminta Waspada

Potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat berpeluang terjadi di wilayah Sulawesi Utara, Maluku Utara, Papua Barat, dan Papua. Kemudian, potensi angin kencang kisaran 15-20 knot (27-37 km/jam) berpeluang terjadi di wilayah di Papua Barat bagian utara, Biak, Papua bagian utara, Maluku Utara.

Sementara, potensi gelombang laut dengan tinggi gelombang 1.25-2.5 meter (Moderate) di wilayah Laut Sulawesi bagian Timur, Perairan Bitung-Likupang hingga Kepulauan Sitaro, Perairan Selatan Sulawesi Utara, Laut Maluku bagian Selatan, Perairan Barat Kepulauan Halmahera, dan Teluk Cendrawasih.

Sedangkan, gelombang laut dengan tinggi 2.5-4.0 meter (Rough Sea) berpotensi terjadi di wilayah Perairan Kepulauan Sangihe hingga Talaud, Laut Maluku bagian Utara, Perairan Utara dan Timur Kepulauan Halmahera, Laut Halmahera, Perairan Utara Papua Barat hingga Papua dan Samudra Pasifik Utara Halmahera hingga Papua.

Terkait dengan potensi cuaca ekstrem tersebut, BMKG mengimbau agar masyarakat dapat menghindari kegiatan pelayaran di wilayah perairan yang terdampak.

Kemudian, menghindari daerah rentan mengalami bencana seperti lembah sungai, lereng rawan longsor, pohon yang mudah tumbang, tepi pantai, dan lainnya.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Hafid Arsyid

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co