GenPI.co - Plt Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (PPKL) Kementerian LHK Sigit Reliantoro mengakui jumlah tutupan lahan di Indonesia menurun dari tahun ke tahun.
Sigit menjelaskan tutupan lahan yang berkurang tidak hanya dari luas hutan, tetapi juga pembangunan permukiman dan perkebunan.
“Perubahan tata guna lahan juga membuat penurunan tutupan lahan dan memengaruhi kualitas lahan itu sendiri,” ujarnya dalam webinar bertajuk Refleksi Akhir Tahun KLHK, Selasa (21/12).
Sigit mengatakan capaian nasional indeks kualitas lahan (IKL) dalam dua tahun terakhir tak memenuhi target.
Pada 2020, target nasional sebesar 61,60, sedangkan capaiannya hanya 59,54.
“Lalu, target nasional pada 2021 adalah 62,50, tetapi capaian hanya 59,72,” kata Sigit.
Sigit mengatakan ada delapan provinsi yang mengalami tren penurunan nilai IKL dalam beberapa tahun terakhir.
Delapan provinsi itu ialah Lampung, DI Yogyakarta, Jawa Barat, Jambi, DKI Jakarta, Bali, NTB, dan Jawa Tengah.
“Oleh karena itu, upaya-upaya rehabilitasi dan pemberdayaan lingkungan perlu dilakukan secara masif di provinsi-provinsi tersebut,” ujar Sigit.
Meskipun demikian, ada tujuh provinsi yang justru mengalami tren kenaikan nilai IKL dalam beberapa tahun terakhir.
Tujuh provinsi itu ialah Riau, Kalimantan Barat, Sumatera Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Maluku, dan Sumatera Utara.
“Di Kalimantan Tengah kami mencatat beberapa upaya perbaikan lingkungan yang bisa terdeteksi dari citra satelit,” ujar Sigit. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News