GenPI.co - Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan kabar gembira untuk semua warga soal keadaan keuangan negara dan perkembangan ekonomi.
Menurutnya, pertama perihal defisit APBN November yang turun.
Defisit APBN November 2021 turun menjadi Rp 611 triliun jika dibandingkan pada periode yang sama, yakni November 2020 defisit anggaran turun Rp 885,1 triliun.
"Penurunan defisit dibandingkan tahun lalu sebesar 31 persen," ujar Sri Mulyani, dalam jumpa pers, Selasa (21/12/2021).
Rasio defisit APBN terhadap PDB juga tercatat mencapai 3,63 persen.
"Ini perbaikan kesehatan APBN yang kami jaga," ungkap Menteri Keuangan Terbaik 2020 versi Global Markets itu.
Kemudian, Sri Mulyani menambahkan kedua penerimaan negara 2021 menanjak.
Menkeu memperkirakan penerimaan negara 2021 bakal melewati target APBN yakni sebesar Rp 1.743.6 triliun.
Menurutnya, realisasi penerimaan negara sejak Januari hingga November 2021 mencapai Rp 1.699,4 triliun atau 97,5 persen dari target.
"Kita akan mengalami positif dari sisi pendapatan negara," terang dia.
Realisasi pendapatan negara tumbuh 19,4 persen (yoy), sedangkan pada tahun lalu, realisasi penerimaan negara terkontrasi 15,1 persen.
"Ini adalah pemulihan yang sangat lua biasa karena melonjak lebih dari 25 persen," jelasnya.
Terakhir, dia menyebutkan realisasi pembiayaan investasi sejak Januari hingga November 2021 mencapai Rp 116,3 triliun.
Angka itu melonjak 278,5 persen jika dibandingkan periode yang sama pada Januari-November 2020.
"Realisasi ini telah mencapai 56 persen dari target APBN yang sebesar Rp 184,5 triliun," tutur Sri Mulyani.(antara/jpnn)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News