Muhammadiyah Singgung Fenomena Jenazah Ditolak Warga

28 Desember 2021 18:30

GenPI.co - Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Haedar Nashir menyinggung soal fenomena jenazah pasien covid-19 yang ditolak warga pada awal-awal pandemi.

Menurutnya, fenomena ini begitu mengiris hari. Padahal, Indonesia sebenarnya punya budaya gotong royong dan kebersamaan yang kuat.

"Poinnya ialah tidak bisa modal sosial (gotong royong) yang genuine itu dibiarkan seperti danau yang tergenang,"kata Haedar dalam webinar Muhammadiyah, Selasa (28/12).

BACA JUGA:  Panglima TNI Andika Perkasa Tegas Soal Korupsi Helikopter AW 101

Menurutnya, modal sosial gotong royong ini punya peran penting, terutama saat terjadi bencana.

Oleh karena itu, gotong royong harusnya dikapitalisasi menjadi sistem kolektif dan itu membuat bangsa ini tangguh dalam menghadapi guncangam pandemi.

BACA JUGA:  PKS Siap Lamar Anwar Abbas Jadi Caleg 2024

Meskipun demikian, ketum Muhammadiyah ini mewanti-wanti agar isu gotong royong tidak hanya menjadi bahan jualan para elite politik.

Akan tetapi, modal sosial gotong royong ini harus benar-benar ditanamkan ke masyarakat.

BACA JUGA:  Hacker Jebol Pertahanan Bitcoin, Uang Miliaran Melayang

"Isu gotong royong jangan menjadi pekik pidato para elite, tetapi menjadi proses transformasi sosial," katanya.

Sebab, ujian gotong rotong yang membudaya ini justru mendapat ujian berat di saat-saat genting.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cahaya

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co