GenPI.co - Pedagang kembang api kebanjiran rezeki pada malam pergantian Tahun Baru 2022.
Salah satunya ialah Abdul Muiz. Pria 42 tahun itu mengatakan omzetnya meningkat pesat sejak minggu kedua Desember.
Dia bahkan harus mengambil stok dari gudang karena barang dagangannya ludes.
"Banyak banget yang beli, mulai anak-anak sampai orang tua. Mereka beli kembang api karena paling sederhana untuk dimainkan," jelas Abdul kepada GenPI.co, Jumat (31/12).
Dia menjelaskan, pembeli cukup sepi pada awal Desember 2021. Namun, jumlah pembeli melonjak setelahnya.
“Mereka juga belinya ada yang sekaligus borongan, ada juga yang satuan," kata Abdul.
Abdul menjual barang dagangannya dengan harga bervariasi. Kembang api kecil dijual mulai Rp 10 ribu. Petasan dijual hingga Rp 150 ribu.
Akan tetapi, Abdul tidak memungkiri omzetnya pada tahun ini lebih kecil dibandingkan sebelum pandemi virus corona (covid-19) melanda.
Salah satu produk yang dijualnya, yakni terompet, juga tidak diminati masyarakat.
“Sampai saat ini yang masih bertahan cuma kembang api," kata Abdul. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News