GenPI.co - Pengamat politik Sidratahta Mukhtar menilai tidak seharusnya hanya Eijkman yang lebur ke Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Menurut Sidratahta, ada lembaga lain yang seharusnya dilebur ke BRIN.
“Semestinya Lemhannas juga dilebur ke BRIN,” kata Sidratahta kepada GenPI.co, Senin (3/1).
Dosen Universitas Kristen Indonesia (UKI) itu memiliki alasan tersendiri soal pandangannya agar Lemhanas dilebur ke BRIN.
“(Tujuannya, red) Agar kajian dan studi Lemhanas bisa tertuju pada industri strategis dan ketahanan dalam berbagai sektor prioritas,” ujar Sidratahta.
Sidratahta juga membeberkan keinginan Presiden Widodo alias Jokowi dalam kegiatan penelitian atau riset di universitas.
“Jokowi sering mengeluhkan riset universitas tak berdampak pada teknologi, pembangunan, dan kebijakan publik untuk keadilan dalam pembangunan,” kata Sidratahta.
Menurut Sidratahta, hal-hal tersebut harus bisa diselesaikan BRIN ke depan.
“Ini tantangan BRIN ke depan,” imbuh Sidratahta.
Dia juga mempertanyakan apakah peleburan itu pada tataran administratif atau penataan semua lembaga riset, teknologi, dan sains tersebut merupakan konsep integrasi.
“Padahal berbagai hasil riset nantinya bisa saling sumbang untuk mendorong evolusi bangsa ke era teknologi, digitalisasi, dan pembangunan berkelanjutan,” kata Sidratahta. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News