GenPI.co – Mendung sempat menggelayut di langit Kota Pekanbaru pada Rabu (17/7) dini hari. Namun fenomena gerhana bulan tetap bisa disaksikan warga setempat dengan mata telanjang. Momen gerhana bulan juga dimanfaatkan sebagian warga untuk menunaikan salat khusuf.
Pantauan GenPI.co di Masjid Raya An Nur Pekanbaru, sejak pukul 02.35 WIB puluhan jamaah masjid berdatangan. Salat khusuf dilaksanakan secara berjamaah pada pukul 03.01 WIB.
Sementara, di bagian halaman depan Masjid, beberapa pengunjung tampak mengabadikan fenomena gerhana bulan parsial ini menggunakan beragam kamera. Mulai dari kamera yang tertanam di gawai hingga kamera profesional.
Baca juga:
Selain Suka Dukun, Ganjar Pranowo Juga Hobi Lap Motor Tua
Mbako Garangan, Olahan Tembakau Mahal Tapi Banyak Dicari
Milenial Datangi Planetarium Jakarta Untuk Tonton Gerhana Bulan
Di Pekanbaru, gerhana bulan penumbra (bayangan kabur) terjadi pada pukul 01:43 WIB dan gerhana bulan parsial (gerhana sebagian) pukul 03:01 WIB. Sementara fenomena gerhana bulan puncak pada pukul 04:30 WIB dan gerhana bulan parsial akhir pukul 05:59 WIB.
Di lokasi lainya yakni Tugu Zapin Jalan Sudirman Pekanbaru, gerhana bulan juga dapat dilihat dengan mata telanjang. Tepat pukul 03.30 WIB, sebagian besar bulan tertutup bayangan dan sebagian lagi berwarna kemerahan.
Pada pukul 04.30 WIB, gerhana bulan memasuki fase puncak. Bulan tertutup bayangan gelap. Kemudian, pada pukul 05.59 muncul kembali gerhana bulan parsial akhir. Gerhana di Pekanbaru berakhir pukul 06.29 WIB.
Fenomena yang terjadi ini merupakan jenis gerhana bulan parsial, karena masih ada yang terlihat sebagian bulan. Terjadi karena titik orbit kesejajaran antara matahari, bumi, dan bulan agak miring, sehingga menampakkan bulan sebagian dengan bayangan penumbra. Fenomena ini merupakan gerhana bulan terakhir dalam tahun 2019.
Simak juga video menarik berikut
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News