GenPI.co - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan bahwa rivalitas antara negara besar makin tajam di tengah krisis global, terutama China dan Amerika Serikat.
Retno memaparkan bahwa krisis yang dihadapi dunia selama 2021 tak hanya masalah pandemi covid-19, tetapi juga soal sosial, politik, ekonomi, dan lingkungan.
“Rivalitas China dan AS turut mempengaruhi kondisi negara-negara di Indo-Pasifik, termasuk ASEAN,” ujarnya dalam konferensi pers Annual Press Statement 2022, Kamis (6/1).
Namun, krisis politik dan demokrasi di dalam ASEAN juga terjadi sepanjang 2021, salah satunya di Myanmar.
Krisis itu pun berusaha diatasi para pemimpin negara anggota ASEAN dengan menyusun “Five Point Consensus” untuk menumbuhkan dialog dan merawat demokrasi.
“Soliditas ASEAN harus terus diperkuat untuk membangun komunitas yang aman, stabil, dan sejahtera di kawasan Indo-Pasifik,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Retno mengatakan bahwa selama 2021, Indonesia berfokus pada diplomasi kesehatan, baik secara bilateral, regional, maupun multilateral.
Langkah tersebut dilakukan demi memenuhi kebutuhan vaksin untuk rakyat Indonesia.
“Pada akhir Desember 2021, Indonesia telah menyuntikkan lebih dari 270 juta dosis vaksin untuk rakyatnya. Kita peringkat kelima terbesar di dunia,” katanya.
Indonesia juga telah memenuhi target WHO pada 22 Desember 2021, yaitu melakukan vaksinasi penuh sebanyak 40 persen dari total penduduk.
“Tantangan selanjutnya adalah memenuhi target 70 persen vaksinasi penuh dari total penduduk pada pertengahan 2022,” tuturnya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News