GenPI.co - Anggota DPRD Kota Tangerang dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Theresia Megawati Wijaya menilai perayaan Imlek dan Cap Go Meh salah satu budaya yang berkembang di Indonesia.
Begitu juga dengan Kota Tangerang yang terkenal dengan sebutan Cina Benteng bagi warga Kota Tangerang keturunan Tionghoa.
"kami adalah warga Kota Tangerang dan Warga Negara Indonesia yang harus berkontribusi nyata bagi perkembangan Kota Tangerang itu sendiri," kata Mega dalam keterangannya, Selasa (19/1).
Hal itu disampaikan usai bertemu dengan Kepala Dinas Budaya dan Pariwisata Kota Tangerang, Ubaidillah Ansar dan para tokoh budaya.
Menurut Sis Mega, panggilan akrabnya, pertemuan santai ini menjadi momen penting membesarkan budaya yang telah ratusan tahun ada dan berkembang di masyarakat Kota Tangerang, di antaranya Imlek dan Cap Go Meh.
Pertemuan ini dihadiri Ketua Boen Tek Bio, Pengurus Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia beserta tokoh-tokoh budaya lainnya
Mega mengatakan, hal ini menjadi perhatian dan kewajiban seluruh warga Kota Tangerang untuk menjaga budaya dan memperjuangkan kemajuan bagi kota di mana mereka di lahirkan, tanpa perbedaan.
"Dengan berbekal kecintaan kepada tanah air dan budaya nenek moyang kita harus terus bersama-sama berjuang bagi kemajuan Kota Tangerang," kata Ketua DPD PSI Kota Tangerang ini.
"Bukan hal yang mustahil kalau nantinya Kota Tangerang menjadi salah satu tujuan wisata asing yang membawa kemajuan bagi PAD dan juga tingkat kehidupan masyarakatnya," sambungnya.
Mega menambahkan dalam menyambut perayaan Imlek ada ide rencana pemasangan lampion dan pemasangan Gapura Pasar Lama dengan desain ethnuk Tionghoa, serta pelaksanaan event budaya skala besar.
"Semoga ide dan masukan kami nantinya dapat terealisasi dan mendapat dukungan dari pemerintah dan masyarakat Kota Tangerang, demi kemajuan Kota Tangerang," pungkasnya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News