Batam New International Port Dibangun dengan 2 Konsep

25 Januari 2022 09:12

GenPI.co - Dalam waktu 2 tahun, Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri), ditargetkan akan memiliki pelabuhan bongkar muat berskala internasional. Pelabuhan itu pun akan serupa dengan Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta.

Hal itu diungkapkan oleh Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi RI, Luhut Binsar Panjaitan saat berkunjung ke Batam, Senin (25/1). Menurutnya, Batam New International Port itu ditargetkan mulai beroperasi 2024 mendatang, dan dibangun dengan sistem Bisnis to Bisnis (B to B).

Salah satu alasan pembangunan pelabuhan itu adalah karena letak strategis Batam yang berada tepat di jalur perdagangan internasional.

BACA JUGA:  Jokowi Resmi Restui Travel Bubble Batam Bintan-Singapura, Siimak!

"Lokasi pelabuhan itu bakal berhadapan langsung dengan Singapura. Dari sini kita bahkan bisa melihat langsung bangunan di negara tetangga itu," katanya kepada GenPi.co Kepri saat meninjau lokasi bakal calon pelabuhan itu di Sekupang, Batam.

Dia mengungkapkan, pembangunan pelabuhan bongkar muat itu nantinya akan melibatkan perusahaan swasta dan lokal. Selain itu, pengembangan Batam New International Port juga akan menggabungkan dua konsep yakni pelabuhan penyeberangan Roll on Roll off (Roro), dan pelabuhan bongkar muat.

BACA JUGA:  Menteri Luhut dan Budi Karya ke Batam, Bahas Beberapa Agenda

Meski pada prosesnya, pengerjaan pelabuhan bertaraf internasional itu akan dilakukan secara bertahap.

"Kehadiran pelabuhan di Tanjung Pinggir, Sekupang ini sudah direncanakan sejak lama, tapi tertunda karena pandemi Covid-19. Ini juga salah satu langkah pemerintah untuk membuat biaya di pelabuhan di seluruh Indonesia menjadi murah," kata dia.

BACA JUGA:  Luhut: Pelabuhan Internasional Batam Bakal Serupa Tanjung Priok

Luhut mengungkapkan, pemilihan Tanjung Pinggir dilakukan bukan tanpa alasan. Selain luas, kawasan itu juga memiliki kedalaman hingga 40 meter dan memungkinkan untuk ditambah menjadi 50 meter jika pembangunan pelabuhan dimajukan ke depan.

"Dengan reklamasi ke depan kira-kira 90 hektere, pelabuhan itu nanti bisa memiliki kedalaman 50 meter. Jadi ini pelabuhan ini juga lebih besar dari pelabuhan Tanjung Priok," kata Luhut.

Pelabuhan bongkar muat itu juga bakal menerapkan sistem online dala pengoperasiannya. Hal itu mengikuti pelabuhan serupa di Batu Ampar yang telah memberlakukan sistem online sejak tahun 2020.

Dengan begitu, pelabuhan di Batam akan saling terintegrasi dan bisa mendorong peningkatan ekspor ke depannya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Fathur Rohim

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co