PCR Mahal, Masalah Baru Wisman Singapura Tak Berkunjung Ke Kepri

29 Januari 2022 16:42

GenPI.co - Kepala Dinas Pariwisata Kepri, Buralimar mengatakan, sejak dibukanya pintu kunjungan pariwisata Travel Bubble Batam-Bintan-Singapura (BB-S) pada 24 Januari 2022 lalu, sampai saat ini belum ada wisawatan mancanegara yang berkunjung ke Kepri.

Buralimar menjelaskan, kebijakan wajib visa kunjungan yang memberatkan wisman mancanegara untuk berkunjung ke Kepri.

Sehingga, Pemprov Kepri meminta pemerintah pusat memberlakukan kembali kebijakan khusus bebas visa bagi wisman asal Singapura.

BACA JUGA:  Anggota DPRD Kepri Sebut Travel Bubble Bukan Solusi

"Permintaan itu sudah dikabulkan dari Kemenkum HAM untuk mendukung pelaksanaan Travel Bubble di Kepri," katanya kepada GenPi.co Kepri, Sabtu (29/1).

Setelah bebas visa itu disetujui oleh pemerintah pusat, masalah baru pun muncul yakni harga tes PCR yang mahal di Singapura.

BACA JUGA:  Hari Kedua Penerapan Travel Bubble, Belum Ada Wisman ke Batam

Menurutnya, masalah itu yang menjadi pertimbangan wisman asal Singapura enggan berkunjung ke Kepri. Padahal, pemerintah telah berupaya agar wisman berkunjung Lagoi, Bintan, dan Nongsa di Batam.

"Tes PCR di Singapura yang mahal itu jadi salah satu faktornya, lebih kurang hampir Rp1 juta. Kalau yang lain-lain sudah kami kasih dispensasi dikresi karantina wilayah," katanya.

BACA JUGA:  Ini Penghambat Wisman Datang ke Kepri meski Travel Bubble Dibuka

Menurutnya, wisman Singapura sudah tidak sabar ingin berkunjung ke Kepri. Dia menyebut pihaknya akan melakukan koordinasi dengan Singapura terkait harga PCR yang mahal tersebut.

"Secara berangsur-angsur mungkin bakal ada beberapa yang mau datang ke sini. Teknisnya sama seperti sebelum pandemi cuma PCR itu yang di anggap mahal, jadi kami coba konsul ke Singapura agar harganya diturunkan dan sesuai dengan yang di Indonesia," kata dia.

Buralimar pun mengaku bingung dengan sejumlah permasalahan yang muncul justru setelah skema Travel Bubble resmi dibuka oleh pemerintah pusat.

Namun, pihaknya bersama pemerintah daerah dan pelaku usaha pariwisata akan saling berkoordinasi agar Travel Bubble berjalan lancar.

“Kebijakan ini kan bakal dievaluasi tiap satu minggu, sekarang baru enam hari berjalan. Pak gubernur juga bakal mengundang teman-teman pelaku pariwisata, untuk mendengarkan aspirasi mereka,” kata Buralimar. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Fathur Rohim

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co