GenPI.co - Ketua Umum Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Muhammad Burhannudinnur menyoroti soal indikasi lumpur Lapindo di Sidoarjo mengandung harta karun berharga yang diburu dunia.
Pasalnya, lumpur Lapindo diduga mengandung rare earth, kandungan yang kini sedang dicari banyak negara.
Burhan mengatakan, rare earth atau logam tanah jarang ini bisa menjadi salah satu objek bisnis dengan prospek yang sangat besar.
Meskipun demikian, ada sejumlah catatan penting sebelum berbicara soal penambangan rare earth.
"Pengolahan, khususnya pemisahan REE masih belum sepenuhnya bisa dilakukan dalam skala yang ekonomis di Indonesia," kata Burhan kepada GenPI.co, Minggu (30/1).
Burhan menjelaskan, logam atau unsur-unsur ini umumnya memiliki kompleksitas tinggi dari sisi pemisahan atau ekstraksinya.
Adapun, untuk metodenya bisa dikatakan mirip bahan tambang lain sehingga perlu ditambang sesuai keterdapatan dan asosiasi mineralnya di alam.
"Tentunya dalam metode lebih detail setiap bahan tambang mempunyai kekhususan," bebernya.
Ahli geologi ini mengatakan, dari sisi teknologi, perlu ada adopsi dari yang ada dan terbukti ekonomis, termasuk keahlian dari para geolog.
"Permasalahannya yang perlu diselesaikan dengan lebih cepat dan sistematis ialah pada inventarisasi kuantitas sumber daya dan cadangan REE di Indonesia yang belum sepenuhnya dilakukan secara memadai, meski sudah mulai ada usaha-usaha yang serius dari pemerintah," pungkasnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News