GenPI.co - Pariwisata Bali mulai bangkit setelah dua tahun diterpa pandemi covid-19.Daur ulang sampah pun harus makin masif beriring dengan kebangkitan pariwisata di sana.
Hal tersebut agar kebangkitan pariwisata tidak menimbulkan persoalan sampah setelah wisatawan kembali memenuhi Pulau Dewata itu.
Ratna Soebrata, Kepala Divisi Pengembangan Kerjasama Internasional Bali Tourism mengatakan, Bali sudah melakukan persiapan untuk menyambut kembali wisatawan mancanegara.
“Ketika bisnis pariwisata kembali normal dan dengan kesiapan yang dilakukan sekarang, kami akan siap menyambut para wisatawan kembali ke Bali," katanya webinar ‘Persiapan Tata Kelola Sampah dalam Menghadapi Kembalinya Geliat Pariwisata di Bali’, Kamis (3/1).
Founder dari Bali Waste Cycle dan Ketua DPD Asosiasi Pengusaha Sampah Indonesia, Putu Ivan Yunatana turut turut hadir dalam acara itu.
Dia menyebut, kembali dibukanya border untuk wisatawan mancanegara diperkirakan akan berpengaruh terhadap produksi sampah di Bali.
Artinya, tata kelola sampah secara holistik diperlukan sebagai bentuk persiapan menyambut kembali para wisatawan.
“Adanya Pergub terkait pemilahan sampah berbasis sumber sangat memudahkan kami sebagai pelaku daur ulang, karena proses kelola dan pemilahan sudah dilakukan dari hulu. Jika sudah dikelola dengan baik, sampah ini akan kembali menjadi barang ekonomi,” katanya.
Dia mengatakan, proses pengelolaan sampah berawal dari mengumpulkan, mengangkut, dan membuangnya di tempat pembuangan akhir.
Hal tersebut manggakibatkan permasalahan baru, di mana makin sedikitnya ketersediaan tanah untuk tempat pembuangan akhir.
Untuk itu diperlukan solusi dengan paradigma baru tentang ekonomi sirkular, dimulai dari pemilahan sampah, pengumpulan sampah, kemudian dilanjutkan dengan proses daur ulang.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News