GenPI.co - Anies Baswedan rupanya sejalan dengan Presiden Jokowi soal kebijakan PTM. Lantas mengapa Korrdinator PPKM Jawa-Bali Luhut Binsar Pandjaitan dilema?
Menko Marves, Luhut Pandjaitan memang disebut sedang dilema.
Itu muncul dari permintaan evaluasi PTM dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Gubernur Jakarta, Anies Baswedan.
"Pak Luhut lupa bahwa pada saat yang sama, bu Puan dan pak Jokowi menilai hal yang sama," kata pengamat politik, Rocky Gerung dikutip dari YouTube miliknya, Jumat (4/2/2022).
Ada kegelisahan yang ditangkap. Apalagi, banyak orangtua yang cemas anaknya bisa tertular.
Rocky Gerung pun mengeluarkan dugaan kuat. Penolak permintaan Anies Baswedan diprediksi akan berbuntut panjang lantaran Presiden mengajukan hal yang sama.
Luhut Pandjaitan pun diduga kuat sedang dilema. Ada kegalauan yang ikut disiratkan.
"Itu mungkin yang terlambat diberi tahu oleh staf pak Luhut," sebut Rocky Gerung.
Imbasnya, Luhut sekarang dilema. "Luhut dilema mau ikutin Presiden dan bu Puan yang meminta hal yang sama, sambil orang tepuk tangan Anies menang lagi. Nah akhirnya jadi begitu kan," ucapnya.
Anies Baswedan sebelumnya sempat mengirimkan permohonan kepada Luhut Pandjaitan untuk mengalihkan PTM ke sekolah daring dengan melihat statistik kasus covid-19 di Jakarta.
Permintaan itu keluar lantaran Anies menilai ada kemungkinan jika Jakarta akan mengalami badai covid-19 lagi dengan varian Omicron yang penularannya lebih cepat dibandingkan Delta.
Namun, permohonan Anies Baswedan tersebut ditolak Luhut Pandjaitan dan dan PTM tetap diadakan dengan kapasitas 50 persen.
Sementara itu, Jokowi dan Puan Maharani juga mengajukan permohonan yang serupa mengenai evaluasi PTM, tetapi disebutkan jika tidak ditanggapi oleh Kemendikbud Ristek. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News