GenPI.co - Selama Januari hingga Februari 2022, sebanyak 103 masyarakat Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri) terjangkit Demam Berdarah Dengue (DBD).
Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Batam Didi Kumarsujadi mengatakan, dari laporan Puskesmas yang ada pada bulan Januari saja, 85 warga Batam terjangkit DBD.
Lalu disusul pada awal Februari 2022 sudah terkonfirmasi 16 orang yang terjangkit DBD.
Jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2021 lalu, angkanya jelas meningkat,” katanya kepada Genpi.co Kepri, Rabu (9/2).
Pada awal tahun 2021 lalu, periode Januari-Februari, kasus DBD di Batam diketahui sebanyak 87 pasien. Kenaikan angka itupun diakuinya terjadi setiap tahun.
Dia menyebut, berdasarkan data yang ada, angka kenaikan DBD itu biasanya terjadi dari bulan November, Desember, Januari, dan Februari.
"Bulan Januari minggu kedua lalu saja, ada satu warga terkonfirmasi meninggal akibat DBD," kata dia.
Didi menjelaskan, kenaikan kasus DBD biasanya disebabkan oleh tingginya curah hujan yang mengakibatkan banyak terjadi genangan di sekitar pemukiman warga.
"Antisipasi berupaya imbauan kami lakukan melalui puskesmas juru pemantau jentik atau Jumantik," kata Didi.
Para Jumantik itu, nantinya akan bertugas memantau kondisi lingkungan sekitar dan melakukan gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).
Didi mengaku untuk sosialisasi melalui jumatik terbilang agak kendor semenjak Pandemi covid-19, tapi saat ini pihaknya akan kembali menggencarkan sosialisasi bahaya DBD kepada masyarakat.
"Agak kendor memang karena covid-19. Akan kami tingkatkan kembali mengingat Batam saat ini memberlakukan PPKM Level I," katanya. (Alam/*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News