Festival Kaaruyan Masuk CoE Pariwisata Gorontalo

29 Juli 2019 12:41

GenPI.co – Semarak pengucapan syukur (Thanksgiving) dan Festival Kaaruyan dilaksanakan masyarakat Desa Kaaruyan Kabupaten Boalemo  pada Bulan Juli 2019 ini. Oleh  Pemerintah Provinsi Gorontalo, festival itu dimasukkan  ke dalam Calendar of Event Pariwisata.

“Kami sudah melihat langsung Festival kaaruyan, Kami sudah perintahkan untuk dimasukkan dalam Calendar of Event (CoE) Pariwisata tahun 2020,” kata Rusli Habibie, Gubernur Gorontalo, Senin (29/7/2019).

Ia mengapresiasi Festival Kaaruyan. Menurutnya, festival ini membuktikan bahwa Gorontalo terdiri dari beragam etnis, suku dan agama. Salah satunya suku Minahasa dengan identitas agama kristiani yang dianut.

Rusli Habibie juga mengapresiasi kerukunan umat beragama yang ada di Gorontalo. Meski berbeda agama, suku dan budaya namun senantiasa hidup rukun dan damai satu sama lain.

“Saya sangat salut dengan kerukunan ini. Tidak pernah saya dengar ada masalah berbau Sara. Tidak pernah ada. Ada Minahasa, Sangihe, Jawa, Arab, Cina semua ada di Gorontalo. Kita punya komitmen pemerintah provinsi, kabupaten/kota sampai desa melayani dengan sepenuh hati dengan semboyan torang samua basudara,” ujar Rusli Habibie.

Baca juga:

Festival Kaaruyan, Simbol Harmoni Dan Kebersamaan Ragam Budaya

Lestarikan Budaya Minahasa di Gorontalo, Gubernur Beri 250 Juta

Keberadaan masyarakat Mihasa ini ada sejak awal abad XX, semasa Pemerintahan Hindia Belanda. Adaptasi dan toleransi berkembang meskipun bersentuhan langsung dengan budaya yang berebeda. Modal kerukunan dan toleransi inilah yang kemudian berkembang menjadi Festival Kaaruyan, sebuah persembatan seni budaya adat Minahasa di Tanah Gorontalo.

Sejumlah atraksi digelar seperti tari cakalele dan musik kolintang yang menyedot perhatian warga di Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara dan Gorontalo. Masyarakat Desa Kaaruyan menyambut para tetamunya dengan menyajikan makanan yang lezat, mereka sudah menyiapkan jauh hari sehingga seluruh desa terasa hiruk pikuk dengan kegiatan ini.

Meskipun berada di wilayah berbudaya Gorontalo, masyarakat Kaaruyan hidup rukun bersama warga setempat. Bahkan hidup harmoni dan toleran ini berlanjut hingga saat ini.

“Kegiatan ini merupakan kali kedua yang kami laksanakan. Tujuannya untuk menjaga eksistensi pelestarian keragaman budaya di Kaaruyan, sebab sebagaimana diketahui desa kami menjadi salah satu desa wisata budaya di Boalemo,” kata Kepala Desa Kaaruyan, Ronal Ch Rampi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co