GenPI.co - Perhelatan MotoGP Sirkuit Mandalika mendapat gangguan keamanan. Brimob Polri langsung turun tangan.
Gangguang tersebut merupakan drone liar yang berterbangan di sekitar Sirkuit Mandalika, Lombok, NTB.
Dengan adanya insiden tersebut, harus menjadi pelajaran dan catatan. Karena jika terjadi lagi, pasti akan mengganggu keberlangsungan Tes Pramusim MotoGP.
"Sesuai aturan yang telah disepakati pihak ITDC (Indonesia Tourism Development Corporation), drone liar atau ilegal tidak diperbolehkan terbang, ditakutkan mengganggu jalannya race," Kabid Humas Polda NTB Kombes Artanto, dalam keterangannya, Jumat (11/2).
Artanto mengatakan, pihak kepolisan sudah imbau kembali dan bina mereka untuk jangan melakukan hal itu. Apabila terjadi lagi, akan dilakukan tindakan.
Setelah kejadian itu, keamanan diperketat lagi dengan ditempatkannya alat anti-drone jammers di sekitar Sirkuit Mandalika bersama dengan tim siaga dari Korps Brimob Polri.
"Jadi kami dari kepolisian akan terus melakukan patroli drone," ucap Artanto.
Nantinya alat anti-drone jammers dapat mendeteksi keberadaan drone yang terbang dengan radius jarak 2 kilometer di sekitar area sirkuit.
Artanto juga menegaskan, bahwa penerbangan drone sudah jelas ada dasar hukumnya.
Hal itu sesuai dengan apa yang tercantum dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 Tentang Penerbangan.
"Dalam aturan tersebut, ada sanksi hukum pidana dan denda bagi yang melanggar," ucap Artanto.
Selain larangan kepada warga, ITDC juga telah meminta tim pengamanan dari TNI-Polri untuk tidak menerbangkan drone, kecuali ada izin dari pihak penyelenggara.
Dalam beberapa hari belakangan Sirkuit Mandalika ramai di media sosial. Karena banyak dari para pebalap MotoGP bertingkah kocak.
Semenatar, ajang tes pramusim tersebut dilaksanakan pada 11-13 Februari 2022 di Sirkuit Mandalika. (ANT)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News