Carica: Kuantitas Sama Pentingnya Dibanding Kualitas

31 Juli 2019 19:02

GenPI.co – Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Wonosobo menggelar sebuah Workshop Pengembangan Carica di DC Hub Sruni, Selasa (30/7). Agenda ini masuk ke dalam rangkaian Carica Day yang tiap tahunnya jatuh pada tanggal 30 Juli. 

Lokakarya dengan tajuk Pengolahan Dan Peningkatan Standar Kualitas Mutu Produk Carica itu diikuti sedikitnya 70 peserta. Mereka terdiri dari petani, pengrajin, hingga pemilik pabrik carica yang tergabung dalam cluster carica.

One Andang Wardoyo, Kepala Disparbud Wonosobo, mengungkapkan bahwa diharapkan Carica sebagai salah satu produk indikasi geografis bisa Berjaya di Nasional bahkan sampai ke Internasional.

“Carica Day memang digagas untuk promosi dan bukan hanya sebatas perayaan seperti kemarin meminum ribuan carica saja.  Bahkan ke depannya kita bisa membuat Carica Day di luar kota baik di kota-kota besar seperti Semarang, Jogja dan lainnya. Pada Minggu kemarin itu adalah rangkaian dari event hari jadi yang juga melibatkan masyarakat luas,” ungkapnya, Selasa (30/7).

Baca juga:

Rich Brian Pakai Batik di Album The Sailor

Terjadi Erupsi, Gunung Kerinci Jambi Berstatus Waspada

Senada,  kepala bidang promosi wisata Disparbud, Endang Lisdyaningsih berharap Carica bisa menjadi  oleh-oleh lokal yang  membawa nama Wonosobo ke luar. Selain masalah prosedur pengolahan yang terbaik untuk menghasilkan produk unggulan dari carica sangat penting untuk dipahami para pelaku usaha. Baik petani yang menyuplai bahan mentah sampai pengolahnya.

“Setiap pengolah akan punya citarasa yang berbeda dan bagaimana terapkan SOP yang baik dan benar masih jadi prioritas. Maka lewat Cluster ini bisa ada jejaring informasi untuk terus perbaiki proses pengolahan. Wisatawan yang berkunjung dari Wonosobo bawa oleh-oleh carica dan orang luar mencari carica dari Wonosobo, itu target kita,” ungkapnya.

Baca juga:

Grup Musik HI-D Bertamu ke GenPI.co, ini Ceritanya

Peringati HUT ke-74 RI, Wonosobo Gelar Karnaval Kendaraan Hias

Selain diisi paparan dari Kepala Disparbud, workshop juga mengundang dua nar sumber lainnya. Mereka adalah kabid Perkebunan dan Multikultur dinas Perhutanan dan perkebunan Sidik Widagdo dan Dosen fakultas Pertanian Unsoed, Dr Santi Dwi Astuti. Dr Santi selain banyak berkecinpung di penelitian dan olahan carica juga sejak awal sudah mendampingi para pelaku usaha di Wonosobo. 

Menurut Sidik, harapannya petani dan pemilik usaha bersama-sama bisa menjaga baik kuantitas kualitas dan citarasa lewat Standar Operational Procedure yang benar.

“Di momentum tertentu, seperti liburan, hari jadi, hingga DCF, permintaan selalu naik. Tapi panen carica mungkin tidak naik. Maka kuantitas masih jadi PR kita untuk dukung petani beralih dari kentang ke carica. Bahkan dengan margin Rp5 ribu untuk harga terendah, petani bisa lebih untung ketika total beralih dari kentang ke carica. Fenomena yang ada saat ini adalah petani kentang yang menanam carica hanya untuk selingan, maka harus dibalik tren itu,” ungkapnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co