GenPI.co - Pedagang tempe mendoan dan tahu pedas, Amir, terpaksa menutup lapaknya dua hari. Karena produsen tempatnya membeli tempe sedang tidak produksi.
"Kemarin (Senin, red), masih jualan. Selasa dan hari ini libur dulu nggak dapat pasokan tempe," ujar Amir di Kompleks Pondok Bahar Permai, Tangerang, Rabu (23/2).
Dirinya menceritakan pada Senin (21/2), Amir masih bisa berjualan dengan stok tempe di rumah.
Bersama dengan teman-temannya di gerobak tempe mendoan, Amir hanya bisa gigit jari.
Tidak hanya itu, dia mengaku sempat membatalkan pesanan untuk sebuah majelis taklim siang tadi.
"Namanya nggak ada. Mau bagaimana lagi?" ucapnya.
Dia pun terpaksa harus merugi lantaran para produsen dan pedagang tempe melakukan mogok massal.
"Rugi banyak banget. Semalam biasanya dapat Rp800 ribu sudah dua hari nggak ada," jelasnya.
Dirinya berharap, besok pengrajin tempe bisa kembali produksi.
"Harapan saya, karena besok sudah nggak mogok, ya, segera stok supaya saya bisa jualan lagi," harapannya.
Tidak hanya itu, dirinya juga berpesan untuk pemerintah agar membantu pengrajin tempe tahu agar menurunkan harga kedelai impor.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News