GenPI.co - Ketua Pelaksana Konferensi Perempuan Internasional Maghfiroh Darusman, mengungkap kisah heroik para perempuan Palestina yang ikut berjuang demi pembebasan Al Aqsa dan kemerdekaan negaranya.
Maghfiroh mengatakan, penjajahan yang begitu lama dirasakan Palestina membuat perempuan dan anak-anak menjadi korban yang paling terdampak.
Menurutnya, dari tahun ke tahun laki-laki di Palestina tak henti-hentinya berjuang, tetapi banyak pula dari mereka yang ditangkap Israel.
"Istilah murobithoh muncul dari perempuan Palestina, yakni perempuan pejuang Al Aqsa," kata Maghfiroh di kawasan Menteng, Jakpus, Rabu (16/3).
Karena banyak laki-laki yang ditangkap atau gugur, Maghfiroh mengatakan para perempuan dan anak-anak pun akhirnya ikut berjuang bersama.
"Kami sebagai kaum muslim ikut bertanggungjawab, sebagaimana dalam Alqur'an merasa bertanggung jawab adalah bagian dari kaum muslim," katanya.
Pihaknya berharap, Konferensi Perempuan Internasional menjadi upaya para perempuan dunia membela rakyat Palestina.
Maghfiroh mengatakan, secara khusus dirinya ingin meningkatkan kesadaran kaum perempuan untuk membela Al Aqsa dan Palestina, apa pun agamanya.
"Tentu juga menyuarakan perjuangan para murobithoh yang berada di garda depan," katanya.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal AWG Subhan Amier Chaf berharap konferensi ini akan menjadi titik bakik terciptanya perdamaian dan keadilan di Al-Aqsa dan Palestina.
Subhan mengatakan, konferensi ini akan membahas hak-hak wanita dan anak-anak muslim Palestina yang ditahan Israel.
Pasalnya, tak sedikit dari mereka yang ditahan dan tidak diperhatikan hak-haknya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News